25 radar bogor

Perbankan Syariah di Jabar Melambat

BANDUNG–Menurunnya market share perbankan syariah pada semester I/2017 membuat tren perbankan syariah di Jawa Barat melambat. Market share perbankan syariah di Jabar saat ini berada pada kisaran 4,7% lebih rendah dari sebelumnya yang pernah mencapai 5,1%. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, pihaknya masih mencari tahu penyebabnya.

”Pangsa pasarnya turun sekitar 4,7% dibanding perbankan konvensional,” kata Wiwiek pada acara Festival Ekonomi Syariah di kawasan Kantor BI Jawa Barat, Kota Bandung, belum lama ini.

Menurut dia, melambatnya kinerja bank syariah di Jabar tidak lepas dari turunnya kinerja keuangan. Pembiayaan masih didominasi konsumsi sedangkan investasi dan modal kerja trennya sangat sedikit.

Hal tersebut menunjukkan perbankan syariah kurang progresif dalam mengejar nasabah pembiayaan. Selain itu, bankir perbankan syariah juga mengeluhkan modal dana yang cenderung lebih mahal ketimbang perbankan konvensional. Sehingga, share keuntungan yang mesti dibagikan lebih sedikit. Kondisi tersebut dinilai memberatkan mereka.

Meski demikian, dia optimistis kondisi perbankan syariah membaik. Namun, kondisi ekonomi Indonesia dipastikan akan berpengaruh. Sehingga, Wiewik berharap ada langkah konkret perbankan syariah untuk kembali menggenjot kinerjanya.

BI diakuinya sudah mendorong perbankan syariah selama puluhan tahun, melalui berbagai program. Misalnya, melalui Festival Ekonomi Syariah dengan menghadirkan berbagai perlombaan untuk produk syariah kepada masyarakat.

Terlebih di Indonesia 80% muslim, tapi penggunaan keuangan syariah baru 10%. “Ke depan, kami berharap semakin banyak masyarakat yang menggunakan produk perbankan syariah,” katanya.(rah/net)

LAYANAN: Seorang nasabah saat melakukan transaksi di bank syariah. Di Jawa Barat, perbankan syariah tercatat melambat.