25 radar bogor

Buruknya Drainase Jadi Keluhan Warga

RESES: Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Heri Cahyono menjawab keluhan warga saat reses di Kelurahan Menteng dan Gunung Batu, kemarin (5/9).
RESES: Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Heri Cahyono menjawab keluhan warga saat reses di Kelurahan Menteng dan Gunung Batu, kemarin (5/9).

BOGOR–Memasuki masa reses anggota DPRD Kota Bogor, warga Kota Hujan mulai ramai-ramai menyampaikan aspirasinya. Seperti yang terlihat di kantor Kelurahan Menteng dan Kelurahan Gunung Batu Kecamatan Bogor Barat, kemarin (5/9). Beberapa di antaranya mengeluhkan masalah infrastruktur pada Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Heri Cahyono.

Heri menjelaskan, dari resesnya di kedua tempat itu, dirinya mendapat berbagai macam aspirasi yang mayoritas berdampak hunian masyarakat. “Sebagian besar warga Bogor itu hidup dalam ketakutan. Ketakutan rumahnya bakal roboh, karena kota ini konturnya berbukit-bukit,” jelasnya kepada Radar Bogor kemarin (5/9).

Untuk itu, perlu bantuan pembangunan berupa talud di beberapa titik wilayah yang rawan longsor. Tak hanya itu, masyarakat juga mengeluhkan masalah perawatan talud yang terbilang minim perhatian.

Beberapa keluhan lainnya, yaitu mengenai permintaan bantuan posyandu di wilayah Kelurahan Gunung Batu dan Kelurahan Menteng Kecamatan Bogor Barat. “Posyandu kan sifatnya berdiri di tempat-tempat yang memang butuh bantuan. Ada beberapa bangunannya sudah keropos,” kata Heri.

Selain itu, saat audiensi dengan warga Kelurahan Menteng, dirinya menerima keluhan mengenai fungsi drainase rusunawa yang dinilai kurang maksimal. Sehingga, pembuangan limbah rusunawa tidak berjalan efektif. “Drainasenya tidak bagus. Itu merupakan faktor mungkin karena pembangunan kita serampangan,” ujarnya.

Kegiatan menyerap aspirasi tersebut dianggapnya penting untuk pembangunan. Terlebih, mereka yang datang dan menyampaikan aspirasinya merupakan warga pribumi. Sehingga, konteks demokrasi di Kota Bogor bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya. “Rencana reses itu di empat tempat. Hari ini (kemarin, red) di dua tempat, yaitu Kelurahan Gunung Batu, Kelurahan Menteng, besok Kelurahan Curug Mekar dan Curug Induk,” tandasnya.

Lurah Menteng, Heru Sudewo yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, mem­bantah bahwa Rusunawa Menteng tercemar limbah kotor. Menurutnya, limbah yang mampet merupakan bekas air hujan yang tidak mengalir ke drainase dengan maksimal.

Meski begitu, pihaknya tetap mengusulkan untuk mengganti ukuran drainase dengan yang lebih besar. “Kita sampaikan ke pak Heri untuk mengganti gorong-gorongnya saja. Yang sekarang ini masih kecil, sehingga nantinya bisa diperbesar. Supaya nanti drainase tersebut bisa menampung debit air yang turun dari atas rusunawa, terlebih bila hujan terus-menerus,” jelasnya.

Ia mengatakan, kesadaran hidup bersih warga sekitar masih minim. Beberapa kali pihaknya mengadakan kegiatan kerja bakti, tapi rupanya tidak direspons dengan antusias oleh warganya. Sehingga, sebagian besar yang terlibat dalam kerja bakti adalah pegawai Kelurahan Menteng.(rp1/c)