25 radar bogor

Membedakan Maag dengan Keluhan Sakit Sejenis

MAAG berasal dari bahasa Belanda yang berarti lambung. Istilah medis biasa disebut dispepsia. Dispepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh (kembung), mual, muntah, nyeri ulu hati atau jika sehabis mengonsumsi makanan akan terasa cepat kenyang dan sering merasakan perih di lambung.

Banyak orang yang memiliki penyakit lain, namun sering kali beranggapan bahwa penyakit tersebut adalah maag atau dispepsia.

Dokter spesialis penyakit dalam RS Medika Dramaga, Dadang Herdiana menjelaskan, untuk membedakan penyakit dispepsia atau penyakit yang lain, pertama perlu adanya anamnesis. Anamnesis adalah proses tanya jawab antara dokter dengan pasien mengenai kondisi pasien karena 80 persen bisa mendiagnosa penyakit hanya dari anamnesis tanpa harus pemeriksaan lanjutan. Kedua, dengan melakukan pemeriksaan fisik dan ketiga pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan lab, USG dan endoskopi.

Dokter Dadang Herdiana, SpPD menuturkan, jika pasien mengalami keluhan sakit di bagian ulu hati, harus dilihat dari usia. “Jika usia muda, berjenis kelamin perempuan, dari hasil anamnesis pasien habis mengonsumsi makanan pedas atau telat makan, kemungkinan besar pasien mengalami dispepsia,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, jika pasien datang dengan keluhan merasakan sakit di bagian ulu hati, usia lebih dari 40 tahum, memiliki faktor risiko darah tinggi, kencing manis, kolesterol dan lain-lain, maka harus dicek penyakit lainnya. “Kita harus curiga ke penyakit lain. Jika pasien datang dengan keluhan sakit di bagian ulu hati, berkeringat, dan rasa sakit sampai ke bagian belakang harus segera dilakukan rekam jantung,” tandasnya.

Lalu, jika pasien berusia muda yang kurang dari 40 tahun, sakit tidak terlalu parah namun setiap bulan rutin memeriksakan diri, tidak ada salahnya melakukan USG, jika setelah USG ditemukan batu empedu maka pasien bukan mengalami dispepsia. “Untuk ciri-ciri pasien yang sedang mengalami dispepsia secara umum adalah pasien mengeluhkan mual, muntah, kembung, rasa cepat kenyang, perih di bagian ulu hati, tanpa penyebab adanya kemungkinan tidak ada faktor risiko untuk terjadinya serangan jantung, darah tinggi, kolesterol, kencing manis dan lain-lain,” tutur Dadang.

Jika mengalami gejala dispepsia, segera periksa ke dokter untuk membedakan dispepsia tipe organik atau fungsional, karena akan mengarah kepada pengobatan yang lebih fokus dan pemeriksaan lanjutan. “Jika ada pasien sampai muntah darah itu terjadi luka di lambungnya dan biasanya disertai feses berwarna hitam.

Ini harus melakukan pemeriksaan lanjutan seperti USG dan endoskopi agar mengetahui penyebab sebenarnya apakah terdapat luka di lambung, penyakit hati, tumor atau yang lainnya,” pungkasnya.(cr6/c)