25 radar bogor

E-Commerce Dongkrak Bisnis Perkantoran

JAKARTA–Peningkatan perdagangan dalam jaringan elektronik (e-commerce) tidak hanya mengubah habit belanja. Ekspansi e-commerce juga berimbas ke sektor properti, terutama menumbuhkan sektor pergudangan, perkantoran, hingga pusat distribusi.

Savills, konsultan properti internasional yang berkantor pusat di London (UK), memprediksi penjualan e-commerce hingga 2021 mencapai USD 14,5 miliar. ’’E-commerce pelan-pelan akan mengambil alih habit belanja konvensional. Memang, kebutuhan pada toko kon­ven­sional bakal berkurang. Namun, di sisi lain, warehouse dan distribution center tumbuh,’’ ujar Head of Research and Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus.

Pertumbuhan e-commerce akan mendorong peningkatan kebutuhan ruangan untuk logistik sebesar dua kali lipat. Diperkirakan, ada kebutuhan 240 ribu meter persegi untuk pembangunan gudang dan pusat distribusi.

Ledakan e-commerce memicu permintaan perkantoran pada masa mendatang. Jumlah perusahaan digital bakal meningkat 6,5 kali menjadi 13 ribu perusahaan pada 2020. Akibatnya, demand perkantoran berpotensi meningkat. Bisa jadi, dibutuhkan 1 juta meter persegi perkantoran pada 2020.

Berdasar data Savills, Indonesia yang merupakan satu-satunya negara G20 di kawasan ASEAN memiliki potensi yang besar di sektor e-commerce. Tahun lalu Indonesia menempati peringkat pertama penjualan e-commerce retail dari business to consumer dengan nilai USD 5,29 miliar. Artinya, Indonesia mengungguli Thailand yang mencatatkan nilai USD 2,89 miliar dan Singapura USD 2,13 miliar.

Senior Director PT Savills Consultants Indonesia Lucy Rumantir menyatakan, hubungan perkembangan e-commerce dengan permintaan properti sangat erat. ’’Kebutuhan gudang dan pusat distribusi akan meningkat karena jumlah bisnis e-commerce business to consumer sangat besar,’’ jelasnya.

Lucy mencontohkan Lazada yang hanya memiliki gudang seluas 2 ribu meter persegi pada 2012. Namun, tahun lalu luas gudang Lazada menjadi 30 ribu hektare.

Proyeksi tersebut sejalan dengan para pelaku industri e-commerce. Salah satunya adalah Blibli.com yang terus mengembangkan pembangunan warehouse dan hub last mile delivery di beberapa daerah di Indonesia. ’’Kami juga masih merekrut karyawan sehingga secara otomatis memperluas kebutuhan pembangunan warehouse dan kantor,’’ kata Marketing Communication Blibli Lani Rahayu.

Perluasan gudang ditujukan untuk memudahkan distribusi barang agar cepat sampai kepada konsumen di seluruh Indonesia. ’’Di Surabaya, kami punya hub last mile delivery. Di Medan, Jakarta, dan Tangerang, sudah ada warehouse,’’ tandasnya.(agf/c14/noe)