25 radar bogor

DOR…! PNS Bogor Tewas, Polisi Buru Suami Korban

MENGENASKAN: Polisi membawa jasad korban untuk dilakukan visum.Doni/Radar Bogor
MENGENASKAN: Polisi membawa jasad korban untuk dilakukan visum.Doni/Radar Bogor

BOGOR–Petaka menyapa keluarga Indria Kameswari di Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah. PNS di balai diklat Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido Bogor itu, ditemukan tak bernyawa di rumahnya Jumat pagi (1/9). Itu selang beberapa menit setelah warga sekitar mendengar suara letusan senjata api.

Tetangga korban, Hengky (50) dan Tri (42) adalah saksi yang pertama kali menemukan tubuh korban bersimbah darah, di dalam rumah di kompleks River Valley, Blok B2 Nomor 31 RT 01/08 Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

“Awalnya seperti ada suara tembakan. Nggak lama, anak korban, Mutia (4) datang ke rumah saya, menangis sejadi-jadinya. Saya kira nggak dikasih jajan,” ujar Meilan (49), istri dari saksi Hengky.

Tangisan anak korban tak henti-henti sembari menarik baju Meilan dan berteriak memanggil ibunya. “Terus bilang, papa mama berantem. Abinya pergi,” kata Meilan menirukan Mutia.

Mendengar pengakuan Mutia, Meilan lantas memangil suaminya dan meneruskan cerita Mutia. Hengky lalu menuju rumah tetangganya itu, sambil menggendong si kecil Mutia. Tapi sebelumnya, Hengky mengajak tetangga lain, Tri.

Benar saja. Di dalam rumah, mereka mendapati tubuh Indria tergeletak di dekat kamar mandi. Darah keluar dari bagian punggung memenuhi lantai. Sementara si kecil Mutia terus menanyakan ibunya. “Om, mama mati ya,” ujarnya polos. Hengky dan Tri langsung memindahkan tubuh wanita itu ke atas kasur. Saat diperiksa, Indria sudah tak bernapas.“Kebetulan yang ada di sini keluarga kami, karena nonmuslim. Semua tetangga pergi salat (salat Id),” tutur Meilan.

Meilan tak banyak tahu soal ”dapur’’ keluarga Indriani dan suaminya Abdul Malik Azis. Namun, sejak mendiami rumah tersebut satu tahun lalu, suaminya jarang pulang. Pasangan itu dikaruniai satu anak bernama Mutia. Saat dinikahi Abdul Malik, Indria diketahui sudah memiliki anak dari pernikahan sebelumnya bernama Gibran (17).

Masih di lokasi kejadian, Kepala Keamanan River Valley, Mulyana, mengatakan sempat melihat mobil Suzuki Ertiga milik suami Indria, meninggalkan rumah seperti terburu-buru. “Tadi mobil suaminya ibu itu ngebut melewati pos,” terangnya. Tak berapa lama, kata Mulaya, tetangga korban melaporkan peristiwa ini ke polisi. “Kami langsung ke rumah bu Indria. Kami laporkan ke polisi,” imbuhnya.

Saksi lainnya yang juga tetangga korban, Rizki (36), mengaku sempat mendengar suara letusan. Suara yang menyerupai petasan itu sayup-sayup ia dengar. Namun, dirinya tak menaruh curiga. Sebab, pagi itu mayoritas penghuni rumah sudah berangkat ke masjid untuk mengikuti salat Id.

Saat ditemukan warga, tubuh Indria masih hangat. Korban seperti bersiap berangkat salat Id, seperti terlihat penampilannya yang rapi dengan mukena yang sudah tersedia di atas meja. Wajahnya pun tampak segar berbedak dan gincu merah tipis menempel di bibir.

Kapolsek Cijeruk Kompol Safiuddin Ibrahim memimpin langsung olah TKP di lokasi. Bersama Kanit Reskrim Polsek Cijeruk, AKP Ma’rup, dan tim, ia mencoba mencari petunjuk. Selain mengambil sidik jari, tim juga mencari dokumen-dokumen penting. Ditemukan KTP yang beralamatkan Jalan Waraka I gang A No 11, Jakarta Utara.

Kapolsek menduga, korban tewas karena dibunuh. Saat ini polisi tengah memburu dan melacak jejak pelaku. “Kronologis dan caranya (pembunuhan) kami masih menyelediki,” terangnya.(don/d)