25 radar bogor

Empat Bulan Tangani 10 Kasus Kekerasan Anak

BOGOR–Stop kekerasan pada anak! Imbauan yang akhir-akhir marak terdengar di telinga kita. Ini setelah kasus tersebut menunjukkan grafik peningkatan. Seperti yang terjadi di Kota Bogor. Tindak kekerasan seksual mendominasi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Seperti yang terangkum dalamlaporan yang diterima Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor. “Meski baru terbentuk empat bulan lalu, sedikitnya sudah lebih dari 10 kasus yang kami tangani,” ujar Wakil Ketua PAID Kota Bogor Muhammad Faisal, sesaat setelah menggelar audiensi dengan Wali Kota Bima Arya, di Paseban Punta, kemarin (28/8).

Sepuluh laporan kekerasan terhadap anak, menurutnya, bukan jumlah yang kecil. Apalagi, dia menduga masih banyak pengaduan yang belum semuanya ter-cover KPAID. Prinsipnya, penanganan yang dilakukan akan fokus pada anaknya. Dimana ketika ada permasalahan haknya tetap terjaga. “Misalnya, korban kita pastikan bisa tetap mendapatkan haknya ujian atau belajar,” kata Faisal.

Di sisi lain, untuk menangani tiap kasus tentulah dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Sebab itu, di anggaran 2018 mendatang, sedikitnya Rp308 juta akan dianggarkan untuk KPAID Kota Bogor. “Tahun ini, yang bisa dilakukan di anggarn perubahan. Tapi karena masih baru, jadi belum bisa dapat.

Kemungkinan dianggarkan pada tahun 2018,” keluhnya. Sementara itu, Wali Kota Bima Arya mengungkapkan, meski baru berjalan empat bulan,capaian KPAID sudah cukup baik. Tapi, ke depannya program-program KPAID bisa diakselerasikan dengan program Pemkot Bogor.

Sehingga dalam hal penganggaran bisa diselaraskan. “Kita berharap agar bisa sama-sama mendesain seluruh kebijakan agar nyambung dengan target kota layak anak,” tandasnya.(wil/c)