25 radar bogor

SMA Kosgoro Revisi RPP Kurtilas

PERDALAM: Para guru SMA Kosgoro mengikuti in house training tentang RPP Kurikulum 2013.

BOGOR-Guru merupakan ujung tombak dalam pendidikan, terutama di sekolah. Sukses menjadi guru di era globalisasi dengan teknologi digital, harus turut meningkatkan profesionalisme. Hal ini yang mendasari SMA Kosgoro menyelenggarakan in house training (IHT) untuk merevisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 (RPP Kurtilas) pada 18 Agustus 2017 lalu.

Kegiatan diikuti seluruh guru.Sedangkan sebagai pemateri Kepala SMA Kosgoro Tri Atmojo dan Koordinator Pengawas SMA Kota Bogor Bambang Darmadji.

Kepala SMA Kosgoro Tri Atmojo menyampaikan bahwa sekolah harus melakukan perubahan desain kurikulum untuk membina para siswa, agar memiliki kesadaran global, tumbuhnya jiwa entrepreneurship, kesadaran tentang perlunya hidup sehat, kesadaran menjaga lingkungan untuk kelangsungan hidup di masa yang akan datang. “Revisi RPP dalam Kurikulum 2013 dikembangkan dalam rangka memenuhi pembelajaran abad 21 sekaligus dalam rangka menghasilkan lulusan yang bisa sukses dalam karier dan profesi.

Dalam pembelajaran abad 21, kata dia, setidaknya ada dua kemampuan yang harus dikembangkan para guru. Pertama, kemampuan menggunakan pengetahuan bahasa Inggris, kewarganegaraan, ilmu pengetahuan, matematika dan lainya untuk menjawab tantangan zaman yang cepat berubah. Kedua, berpikir kritis dan menyelesaikan masalah, kerja sama, kreativitas dan kemandirian.

Sementara itu, dalam pemaparannya, Bambang Darmadji menjelaskan bahwa keberadaan Kurikulum 2013 ini untuk mengimplementasikan pembelajaran abad 21. Hal ini menyikapi tuntutan zaman yang terus berubah dan semakin kompetitif. “Ada empat keterampilan yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran di abad 21 dan harus dipersiapkan guru, yaitu keterampilan critical thinking and problem solving, creativity and innovation, communication dan collaboration,” jelasnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, maka kegiatan pembelajaran yang disarankan adalah melalui pendekatan saintifik, pembelajaran berbasis masalah, penyelesaian masalah, dan pembelajaran berbasis proyek.

Lebih lanjut Bambang Darmadji menjelaskan, RPP yang dikem­bangkan dari silabus untuk menga­rahkan kegiatan pembela­jaran peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar (KD) tertentu perlu direvisi setiap saat untuk dapat mengikuti perkem­bangan zaman. Pembelajaran yang dikembangkan guru perlu mengakomodasi pembelajaran keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar dan keragaman budaya.

Perbedaan individu juga menjadi pusat perhatian dalam Kurikulum 2013 untuk keber­hasilan pembelajaran di abad 21. Perberdaan peserta didik itu antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, minat, potensi, motivasi awal, gaya belajar, kecepatan belajar, latar belakang budaya dan lingkungan peserta didik.

“Sukses menjadi guru di era abad 21 tidak cukup hanya dengan peningkatan profesionalisme yang ditandai sertifikasi dan tunjangan profesi, tetapi harus dimulai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik, komprehensif berpusat pada peserta didik,” tutup Bambang.(*/jumardinpkl)