25 radar bogor

102 Jamaah Calon Haji Meninggal

JAKARTA–Menjelang puncak ibadah haji 2017, jamaah calon haji (calhaj) haji yang wafat di Tanah Suci mencapai 102 orang. Mayoritas calhaj meninggal karena serangan jantung dan gangguan pernapasan.

Informasi yang dirilis Sistem Komputerisasi dan Informasi Haji Terpadu (Siskohat) Daerah Kerja Makkah, total jumlah keseluruhan anggota jamaah calon haji Indonesia yang wafat sejak pemberangkatan gelombang pertama pada 28 Juli 2017 mencapai 102 orang. Terbaru sembilan jamaah calon haji wafat.

Mereka adalah Asmuni bin Sukemi Yakub (65), Rusdin bin Amaq Umar Muhammad (77), Padik bin Djojo Wangking (75), Siti Hodijah binti H Muhammad Nuyah (65), Masrip bin Abdul Hamin Yama (67), Senga bin Jamadi Pato (71), Suwalin bin H Matali Lasim (59), Mallomoang bin Lacinnong Ali (63), Rachmad bin Karsono Wonoredjo (75).

Sementara itu, puncak ibadah haji semakin dekat. Dalam beberapa hari ke depan jamaah sudah mulai bergerak ke Armina untuk melaksanaan wukuf pada Kamis (31/8) depan. Mendekati puncak haji, sejumlah layanan jamaah resmi dihentikan mulai hari ini (27/8).

Kabid Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Kemenag, Subhan Cholid mengatakan, salah satu layanan jamaah yang dihentikan sementara mulai hari ini adalah bus shalawat atau bus pengumpan. Fungsi bus ini adalah untuk armada antar-jemput jamaah dari pemondokan ke Masjidilharam.

Menurut Subhan mulai siang ini pukul 12.00 waktu Arab

Saudi seluruh armada bus shalawat akan ditarik. Kemudian dikonsentrasikan sebagai armada yang mengantarkan jamaah ke Armina. Dia menuturkan angkutan bus shalawat dijadwalkan mulai beroperasi normal pada 5 September nanti.

Selain transportasi, layanan katering jamaah di Makkah juga berhenti sementara pada 27 Agustus. Diantara penyebabnya adalah Makkah sudah mulai sesak. Sehingga lalu lintasnya cukup padat. Panitia haji tidak ingin mengambil risiko. Sebab jika dipaksakan makanan sampai pemondokan dalam keadaan basi.

Ketua PPIH Arab Saudi Ahmad Dumyathi Basori mengatakan, layanan katering berhenti semantara karena sebentar lagi jamaah terkonsentrasi kegiatan di Arafah, Mudzalifah, dan Mina. ’’Atau yang biasa disebut Armina,’’ katanya.

Dumyathi mengatakan, layanan katering jamaah calon haji di Makkah kembali normal pada 7 September nanti. Selama di Makkah jamaah calon haji Indonesia mendapatkan layanan katering sebanyak 25 kali. Sementara itu saat masa Armina, jamaah mendapatkan makan berat sebanyak 15 kali. Dia berharap meskipun jamaah Indonesia tahun bertambah banyak, kegiatan di Arafah berjalan tertib dan lancar.

Dari pusat kesehatan haji Kementerian Kesehatan hingga kemarin masih ada 12 jemaah calon haji Indonesia yang masih dirawat di beberapa rumah sakit Arab Saudi. Di King Fahad Hospital ada tujuh orang yang dirawat. Empat orang jamaah dirawat di Al Dar Hospital dan satu orang dirawat di Miqat Hospital.

Agar semua pasien yang dirawat segera sembuh dan bisa mengikuti wukuf, tim medis melakukan beberapa hal. Menurut salah satu petugas PPIH bidang kesehatan dr Firdaus Sabri, para pasien dipantau gizinya. ”Selain itu kami melakukan konsultasi dengan dokter lokal di masing-masing rumah sakit,”kata dia.

Sedangkan Penanggung Jawab Evakuasi KKHI Madinah dr Tia Astriana menuturkan bahwa pihaknya akan menunggu jemaah yang dirawat di rumah sakit hingga H-2. Evakuasi dilakukan ketika jemaah dalam keadaan stabil. ”Di dalam perjalanan akan dipandu untuk salat sunah Ihram dan niat umrah wajib di miqat bir ali,” terangnya.

Hingga kemarin, sebanyak 102 jamaah calon haji Indonesia meninggal dunia. Penyebab terbanyak meninggalnya jamaah karena sakit jantung. Jumlahnya mencapai 64 orang. Mereka rata-rata berusia lebih dari 60 tahun.(wan/lyn)