BOGOR-Wali Kota Bogor, Bima Arya menjadi bahan pembicaraan publik. Hal itu setelah ia diberikan kesempatan untuk maju menjadi bakal calon gubernur atau wakil gubernur Jabar tahun depan.
Mendapat kabar tersebut, Ketua DPD Golkar Kota Bogor, Tauhid J Tagor tak ingin buru-buru mengambil langkah politik terkait situasi petahana yang mungkin saja bisa maju di Pilgub Jawa Barat. “Kita tunggu perkembangan politik berikutnya,” tegasnya.
Bakal calon wali kota Bogor itu juga akan terus bersilaturahmi dengan sejumlah partai politik di Kota Bogor. “Bisa saja dengan Ustad alias Usmar-Tauhid, peluang untuk itu tetap ada tetapi kita apresiasi mekanisme proses penjaringan yang dilakukan Partai Demokrat,” katanya.
Sementara itu, berbeda dengan pusat, justru DPD PAN Kota Bogor mulai resah jika Bima Arya mau maju di Pilgub Jabar. “Saya bersama keluarga besar PAN berharap jika Bima tetap di Bogor menjadi calon F1 kembali,” ujar Ketua DPD PAN Kota Bogor, Safruddin Bima kepada Radar Bogor, kemarin (24/8).
SB -sapaan akrab- menilai, masih banyak hal yang harus dilakukan dalam menata termasuk menyejahterakan warga Kota Bogor. Apalagi, akan tampak keberhasilannya jika Bima benar-benar mengambil keputusan dua periode.
“Saya tentunya akan fatsun dengan hasil keputusan DPP nantinya, tetapi paling tidak jika melanjutkan, mampu menjawab tuntas berbagai hal yang tak dapat diselesaikan di periode pertama,” ujar dia.
Meski begitu, Bima ke depan masih berkesempatan untuk duduk di panggung Jawa Barat menjadi calon gubernur. “Panggungnya nanti sebagai D1 (gubernur, red), karena dia sendiri akan bertemu dengan rival yang level-levelnya seimbang dengan RK,” tuturnya.
Saat ini, kata dia, konfigurasi koalisi masih belum selesai di Jawa Barat. “Kondisi ini membuat keyakinan dan harapan saya Bima agar tetap di Bogor,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Kota Bogor, Sopian Ali Agam meminta, setiap keputusan yang dilakukan Bima Arya tetap dimusyawarahkan dengan partai pengusung.
“Walaupun masuk ke provinsi nantinya, minimal harus berkomunikasi dengan kami berlima (partai pengusung, red),” ujarnya.
Sedangkan, terkait bagaimana sisa waktu kepemimpinan agar program prioritas dapat dituntaskan secara maksimal. “Itu hak beliau untuk maju di Pilgub, saya melihat di luar kepartaian, Bima Arya bagus, melihat segala perubahan di Kota Bogor walaupun tidak selesai, zaman Diani (mantan wali kota) semua program prioritas tidak mungkin selesai di satu periode,” tegasnya. (ded/c)