25 radar bogor

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1 September

JAKARTA–Sidang isbat di kantor Kemenag tadi malam (22/8) menetapkan 1 Dzulhijah 1438 H jatuh pada hari ini (23/8). Dengan begitu, Hari Raya Idul Adha dilaksanakan pada 1 Sep­tember (10 Dzulhijah). Hasil pemba­caan sidang isbat tadi malam disam­paikan Sekjen Kemenag Nur Syam.

Dia menggantikan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin yang sedang berada di Arab Saudi menjadi amirulhajj. Nur Syam bersyukur karena tidak ada perbedaan dalam penetapan 1 Dzulhijah. ’’Sehingga nanti Idul Adha ber­samaan, mencerminkan kekom­pakan umat Islam di Indonesia,’’ jelasnya.

Mantan rektor UIN Sunan Ampel Surabaya itu menjelaskan, ada sejumlah indikator hasil hisab yang menyimpulkan 1 Dzulhijah jatuh pada 23 Agustus. Di antaranya adalah tinggi hilal yang mencapai 7,55 derajat. Tetapi sesuai dengan kebiasaan di Indonesia, hasil perhitungan hisab itu harus dibuktikan dengan pengamatan langsung (rukyat).

Dia menjelaskan ada sepuluh orang yang menyampaikan melihat hilal atau bulan muda kemarin petang. Dengan laporan ini, maka hasil hisab tadi sudah terkonfirmasi dengan pengamatan langsung. Menurut Nur Syam, pengamatan langsung dengan mata kepala tetap diperlukan meskipun sudah ada hasil perhitungan hisab.

Nur Syam menjelaskan, Idul Adha tahun ini pemerintah berharap masyarakat menyambutnya dengan semangat kebersamaan dan harmoni. ’’Semangat kerukunan harus terus dimunculkan,’’ jelasnya.

Wakil Ketua Umum MUI Abdulah Zaini menyampaikan rasa syukur karena Idul Adha bakal dilaksanakan secara serentak. Sama seperti penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal lalu. Dia ber­pesan supaya umat Islam me­ningkatkan rasa syukur dalam me­nyam­but Idul Adha. ’’Serta semangat peduli atas sesama umat Islam,’’ jelasnya.

Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher Parasong mengatakan supaya elemen pemerintah dan masyarakat bahu-membahu menciptakan suasana perayaan Idul Adha dengan tertib. Seluruh ormas Islam diharapkan ikut menjaga persatuan sehingga umat Islam merayakan Idul Adha dengan nyaman.(wan)