25 radar bogor

Kampungnya Perajin Wajan, Kesohor hingga Mancanegara

SEMANGAT: Salah satu perajin wajan di RW 10 Kelurahan Cibadak sedang membuat wajan.
SEMANGAT: Salah satu perajin wajan di RW 10 Kelurahan Cibadak sedang membuat wajan.

Selain kuliner dan angkot, siapa sangka, Kota Bogor juga punya sentra pembuatan wajan yang kesohor karena kualitasnya hingga mancanegara. Industri rumahan itu berada di RW 13 Kampung Cibadak, Kecamatan Tanahsareal. Nah uniknya, karena suara berisik yang keluar ketika pembuatan wajan, maka wilayah ini dinamakan Kampung Berisik.

Laporan: Wilda Wijayanti

Lurah Cibadak Uay Sutiawan menjelaskan, awal mula disebut kampung berisik, karena saat proses pengerjaan peng­gorengan atau wajan, meng­hasilkan suara yang berisik dengan bunyi khasnya. Tercatat ada sekitar 20 kepala keluarga yang bekerja sebagi perajin wajan dan peralatan masak dari aluminium.

“Kalau pengusaha penggo­rengan ini sudah ada sejak tahun 60-an. Mereka rata-rata adalah keluarga, yang sudah turun-temurun. Hanya, dulu jumlah­nya masih sedikit, dari kakek, anak, ke cucu dan cicit, masih seputaran keluarganya. Mulai peng­go­rengan kecil hingga kuali yang biasa digunakan membuat dodol biasa mereka buat,” beber Uay.

Saking lamanya usaha ini, pernah suatu waktu di tahun 1989 para perajin mendapat pesanan untuk membuat 1.500 wajan dari Amsterdam, Belanda. Nah, berkaca dari itu, maka tebersitlah ide untuk membuat kampung berisik menjadi kampung tematik.

Sehingga nantinya tidak hanya menjadi sentra usaha wajan semata, namun juga bisa menjadi daya tarik wisata. “Untuk sentra pembuatan wajan hanya ada di Kelurahan Cibadak, satu-satunya di Kota Bogor,” ujarnya.

Dengan menjadi kampung tematik, Uay optimis akan memberi dampak yang luar biasa bagi masyarakat. Sebab, selain memiliki ciri khas tersendiri, pembangunan di wilayah akan lebih maksimal dan bisa membawa jati diri.

“Selain ciri khas lain yang memang sudah berkembang. Kami pun ingin memaksimalkan yang bisa menjadi daya tarik masyarakat lain untuk berkun­jung sebagai daerah wisata dan usaha,” tandasnya. (*)