25 radar bogor

Ridwan Kamil ”Pinang” Bima Arya

KIRI-KANAN: Bima Arya, Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, Ahmad Heryawan pada pembukaan Rakernas PAN di Bandung (21/8).INDOPOS
KIRI-KANAN: Bima Arya, Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, Ahmad Heryawan pada pembukaan Rakernas PAN di Bandung (21/8).INDOPOS

BANDUNG–Wali Kota Bandung Ridwan Kamil secara terbuka menginginkan sosok kader Partai Amanat Nasional (PAN) untuk berpasangan dengannya da­lam Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pil­gub Jabar) 2018. Sosok Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dinilai Emil, sa­paan akrab Ridwan Kamil, cocok men­jadi calon wakil gubernur mendampingi dirinya pada kontestasi pilgub tahun depan.

Ajakan itu disampaikan Emil saat menghadiri pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) PAN di Hotel Grand Asrilia, Bandung, kemarin (21/8). Emil menyatakan, kehadirannya sebagai tuan rumah memang tidak secara khusus bertujuan membahas isu pilkada Jabar. Namun, jika bicara kader PAN yang layak maju, Emil menyebut nama Bima sebagai sosok pilihannya. ”Karena kadernya PAN ya Kang Bima kecengan saya,” kata Emil kepada wartawan.

Menurut Emil, sebagai sesama eksekutif di wilayah Jabar, dirinya kerap bertemu dengan Bima. Emil bahkan mengaku punya komunikasi intens dan satu visi dengan Bima.

”(Kami) sering ketemu, nyambung. Terus bisa berpasangan. Saya kira akan luar biasa. Tapi, saya kira tetap ada koalisi,” ucapnya.

Emil menambahkan, komunikasi politik tentu harus dilakukan. Jika memang sampai saat ini belum ada titik temu, dia siap menjalin komunikasi. Tidak hanya dengan pengurus wilayah Jabar, Emil juga berkomunikasi dengan DPP dan ketua umum partai. ”Misalnya, partai ada sepuluh, kalikan saja sepuluh, maka saya harus 30 kali lakukan komunikasi,” ujarnya.

Karena komunikasi masih berproses, Emil mengaku belum bisa memastikan hasil akhirnya. Termasuk dengan sejumlah partai yang sudah bersiap mengajukan nama calon lain, Emil mengaku belum berhenti melakukan komunikasi.

Sebagai contoh, Partai Golkar yang siap mengajukan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi juga masih membuka pintu terhadap sosok lain. ”Makanya, saya bilang, dalam politik, sebelum janur melengkung, tidak ada kepastian,” tuturnya.

Lantas, bagaimana sikap Bima Arya? Suami Yane Ardian menjawab diplomatis. Ia mengaku masih akan mencari petunjuk dengan istikarah untuk menentukan keputusannya. Apakah menjadi kandidat calon wakil gubernur Jawa Barat Pilkada 2018, atau tidak.“Saya mau istikarah dulu, karena ini pilihan politik yang tidak mudah,” ujar Bima.

Namun, menurutnya, sangat berat untuk meninggalkan Bogor, terlebih banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan. “Saya sampaikan hati saya, cinta saya, sebetulnya ada di Bogor. Makanya, saya istikarah dulu meminta petunjuk dari Yang Mahakuasa,” kata dia.(bay/c9/fat)