JAKARTA-Pelaku usaha justru digelayuti pertanyaan soal kapabilitas pemerintah merealisasi target-target yang dipatok dalam RAPBN 2018. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyorot target penerimaan pajak yang dipatok tinggi. Menurut dia, sebenarnya tidak ada masalah dengan peningkatan target pajak. Asal pemerintah konsisten dengan usahanya untuk mendorong daya saing pengusaha.
”Pajak akan selalu mengikuti pertumbuhan ekonomi. Apa yang kita lihat selama ini adalah stagnasi. Target pertumbuhan 5,4 persen tidak pernah tercapai. Cenderung di bawahnya,” ujarnya. Melihat potensi yang dimiliki pelaku usaha, mencapai target pajak tak sulit jika koordinasi pemerintah, khususnya dalam konteks antar kementerian, terjalin dengan baik.
”Sebenarnya kami menilai arah pengembangan ekonomi Presiden Jokowi sudah baik. Tapi, implementasinya buruk. Kuncinya ada di soliditas kabinet. Jika sistem manajemennya masih amatir begitu, ya kami pelaku usaha ragu untuk melakukan ekspansi dan mengembangkan usaha masing-masing,” beber Hariyadi.
Dia menjelaskan, pemerintah perlu mendorong daya saing dan efisiensi dengan kebijakan yang konsisten. ”Selama ini banyak statement yang masih kontradiktif dengan keadaan di lapangan. Pengelolaan data tidak valid. Jadi, kami pelaku usaha dibuat tidak percaya. Padahal, seharusnya pemerintah bisa menumbuhkan confidence pada kami,” urainya.
Pelaku usaha sudah siap dengan kekuatan 100 persen jika arah kebijakan jelas. Menurut dia, stagnasi pertumbuhan sejak masa peralihan pemerintahan ke Jokowi sudah menjadi warning. Sebab, bila kinerja pemerintah bermasalah, dunia usaha akan kena masalah.
”Indonesian corporate harus segera dibangun. Saya termasuk orang yang optimistis, jika konsistensi dan koordinasi pemerintah terwujud dengan baik, target-target yang dicanangkan pemerintah tahun depan dapat kita capai,” tegas Hariyadi. (dee/ken/rin/agf/c11/oki)