25 radar bogor

Fahrudin Gorok Leher Sendiri

DEPRESI: Jasad Fahrudin yang diduga bunuh diri lantaran depresi dibawa polisi ke Rumah Sakit Bhayangkara, bilangan Kapten Muslihat, Kota Bogor. Fadli/Metropolitan
DEPRESI: Jasad Fahrudin yang diduga bunuh diri lantaran depresi dibawa polisi ke Rumah Sakit Bhayangkara, bilangan Kapten Muslihat, Kota Bogor. Fadli/Metropolitan

BOGOR–Jerit dan tangis meraung-raung memecah kesunyian di Gang Mawar, RT 02/12 Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, tadi malam. Salah seorang warga, Fahrudin (27), bunuh diri dengan menyayat lehernya sendiri menggunakan pisau dapur.

Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 18.30 WIB kemarin (20/8), Fahrudin yang diketahui warga menderita depresi, pulang ke rumah dari mengambil rumput, sembari menggenggam gunting.

Saat itu, salah satu tetangga, Sunarti (47), sempat melihat Fahrudin tiba-tiba hendak menyerang bibinya, Aan (44). Beruntung aksi itu dapat digagalkan oleh ayah Fahrudin, Astu (55). “Guntingnya direbut sama bapaknya, dia langsung naik ke kamarnya di lantai atas,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Sempat terjadi pergulatan sebelum Fahrudin naik ke lantai atas rumah. Pemuda depresi itu mengejar sang bibi dan mencekiknya. Tapi, lagi-lagi sang bibi bisa menyelamatkan diri.

Sebelum menuju kamar di lantai atas, rupanya, Fahrudin menyempatkan diri ke dapur untuk mengambil sebilah pisau. Selang beberapa menit kemudian, ayah Fahrudin menemukan putranya sudah bersimbah darah dengan pisau di genggaman yang masih menempel di lehernya. “Dipanggilkan dokter tapi gak tertolong. Terus dibawa polisi,” imbuh saksi mata.

Ketua RW 12 Kelurahan Bantarjati, Muhammad Odih (58), sempat kaget mendengar kejadian tersebut. Pasalnya, beberapa jam sebelumnya, sekitar pukul 14.00 WIB, ia baru saja bertemu dengan Fahrudin yang sedang menunggui kambing di dekat rumahnya. “Tadi siang biasa saja, tidak ada ekspresi murung atau gimana. Tapi memang depresinya sering kambuh,” ujarnya.

Ketika sedang kambuh dirinya kerap kali menemukan Fahrudin bertingkah aneh. Bahkan, dirinya sempat memergoki Fahrudin tiba-tiba meloncat ke sungai yang ada di dekat rumahnya.

“Sering buka baju, waktu itu sempat pulang-pulang babak belur mukanya. Mungkin waktu itu sedang kambuh, bikin onar, terus dipukulin,” papar Odih.
Ia menjelaskan, Fahrudin sebenarnya bukan warga asli Kelurahan Bantarjati. Secara kependudukan, Fahrudin berstatus warga Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor. Sebab, beberapa tahun terakhir, kedua orang tuanya bercerai, sehingga Fahrudin bersama ayahnya mengontrak di Kelurahan Bantarjati.

Kapolsek Bogor Utara Kompol Wawan Wahyudi menjelaskan, pihaknya langsung meluncur ke TKP setelah menerima laporan warga adanya aksi bunuh diri. “Korban dibawa ke rumah sakit guna autopsi. Rencananya akan dimakamkan di rumah orang tua perempuan di Desa Sukaraja. Barang bukti yang diamankan: baju dan pisau yang digunakan untuk bunuh diri,” tukasnya.(rp1/c)