25 radar bogor

Dibanjiri 900 Peserta, Bogor Berdaya Bidik Pelaku UMKM

ANTUSIAS: Para peserta memadati Hotel Salak Tower untuk mengikuti pelatihan terhadap UMKM yang digagas Bogor Berdaya, kemarin (14/8).
ANTUSIAS: Para peserta memadati Hotel Salak Tower untuk mengikuti pelatihan terhadap UMKM yang digagas Bogor Berdaya, kemarin (14/8).

BOGOR–Sebagai salah satu penggerak perekonomian di Indonesia, usaha mikro kecil menengah (UMKM) atau UKM membutuhkan wadah untuk terus berkembang. Salah satunya melalui Bogor Berdaya UKM. Sesuai namanya, Bogor Berdaya UKM memberikan pendampingan kepada para pelaku UMKM atau UKM, terutama yang ada di Bogor, termasuk pelaku bisnis online.

Panitia pelaksana, Noor Rafita mengatakan, pertemuan dilakukan setiap Senin sejak pagi hingga sore. Usai mengikuti pelatihan, para pelaku bisnis khususnya UMKM diharapkan bisa mendapat pengetahuan dan hal baru untuk mengembangkan usaha atau bisnisnya.

“Kami buat pendampingan, pemberdayaan UMKM Bogor. Terus berkelanjutan, setiap Senin. Bisa sharing ilmu, dari pengusaha yang sudah sukses dengan UMKM,” ujar Noor kepada Radar Bogor, di sela Bogor Berdaya UKM di Hotel Salak Tower, kemarin (14/7).

Peserta tidak hanya berdiskusi dan mendapat pengetahuan terkait usaha, khususnya untuk pelaku bisnis atau sumber daya manusia (SDM) lebih memiliki karakter yang baik. Mereka juga mengembangkan diri, terutama skill.

Nah, untuk mendapatkan pengetahuan atau ilmu, Bogor Berdaya menyiapkan ratusan mentor mendampingi mereka yang tak lain pelaku UMKM. Tidak hanya di pelatihan setiap Senin, mentor juga terus melakukan pendampingan dan bertanggung jawab terhadap 10 sampai 20 UMKM. “Bogor Berdaya awalnya hanya diksusi biasa dan pertama sekali dilakukan pada 17 Juli lalu,” jelasnya.

Setelah empat kali digelar, jumlah pesertanya terus meningkat hingga 100 persen. “Karena itu, tempat kami pindahkan. Awalnya di Foresthree, tapi gak bisa nampung,” sambungnya. Bahkan, untuk Senin kemarin saja, jumlah peserta mencapai 900 orang. Sebanyak 70 persen di antaranya dari Bogor dan 30 persen berasal dari luar Bogor. Ada empat pembicara atau mentor setiap minggu dan satu pembicara tetap yang tak lain founder dari Bogor Berdaya UKM yakni Rendy Saputra.

Sementara itu, Rendy menjelaskan, dengan kegiatan Bogor Berdaya UMKM, para pelaku usaha dapat saling berbagi banyak hal. Baik itu produksi maupun hal lainnya.

“Media untuk berbagi sesama UMKM. Bisa lebih baik dan berkembang, terus meningkat,” terang Rendy. Sebab, dia melihat bahwa saat ini varias bisnis dari UMKM Bogor masih kurang cukup.

“Hanya seputar kuliner atau camilan dan fashion. Padahal, masih banyak produk/jasa yang bisa dikembangkan untuk menjadi usaha dan memiliki nilai jual tinggi,” jelasnya.

Kapasitas yang dimiliki, menurut Rendy, pun masih kurang. Mulai pembukuan atau sistem pengelolaan keuangan, hingga produksi. Nah, dengan adanya Bogor Berdaya ini, pelaku bisnis bisa saling melengkapi agar bisnis yang dijalankan lebih berkembang.

“Ada supply dan demand di Bogor Berdaya, saling melengkapi. Mereka boleh membuka booth, kenalkan usahanya,” terang pria yang juga CEO busana Keke ini.

Sementara kemarin, ada empat tema. Di antaranya, Selling 99 Persen Closing dari Coach Risky Irawan, Urgensi Bisnis Property dari Richo Dianto, Designing Business Value oleh Rendy Saputra, dan Grounded Business Method oleh Coach Dr Fahmi.(mer/c)