25 radar bogor

Bekuk Preman Berpenghasilan Rp5 Juta/Hari

BOGOR–Aksi preman atau tukang peras ternyata masih marak terjadi di pasar tradisional. Buktinya, kemarin (14/8) Polsek Bogor Tengah membekuk satu preman yang tengah memintai uang kepada pedagang Pasar Bogor.

Kapolsek Bogor Tengah, Kompol Syaifuddin Gayo mengatakan bahwa pengungkapan tersebut berawal dari laporan pedagang.Pelaku berinisial AJ (48) itu memang sudah lama beroperasi di Pasar Bogor. Awalnya, pedagang merasa tidak keberatan dimintai uang oleh AJ di kisaran angka Rp10 ribu. Namun, makin ke sini AJ malah meminta uang lebih.

Bahkan, ia memintai uang sebesar Rp50 ribu hingga Rp200 ribu ke para pedagang kaki lima (PKL). “Sebanyak 45 pedagang Pasar Bogor melapor ke sini. Sudah tiga kali mereka dimintai uang sama AJ yang selalu mabuk saat beraksi,” jelas Kompol Gayo kepada Radar Bogor, kemarin (14/8).

Para pedagang yang dipalak, yaitu Dodi (28), Amung (33), serta Ade (34). Ketiganya merupakan pedagang sayur. Sudah tiga pekan terakhir para pedagang tersebut dimintai uang oleh AJ. Jika diprediksi, dalam sehari AJ bisa meraup uang sekitar Rp5 juta dari para pedagang Pasar Bogor.

Bukan hanya dalam kondisi mabuk, ketika beraksi AJ juga menakut-nakuti para pedagang dengan statusnya sebagai residivis. Berstatus residivis, membuat ia mengaku dekat dengan para pelaku kriminal kelas kakap. “Dia mantan narapidana. Nakut-nakutin pedagang dengan cara seperti itu. Padahal tidak perlu takut,” terangnya.

Untuk itu, Kompol Gayo mengimbau kepada para pedagang lainnya agar tidak memberi uang pada preman dengan jumlah sekecil apa pun. Ia meminta, jika ada aksi pemalakan, segera melapor ke kantor polisi terdekat.

Masih di wilayah Bogor Tengah, terjadi aksi pecah kaca mobil di Kelurahan Sempur, kemarin (14/8). Kamera bersama dua lensa milik Fajar (24), karyawan Perusahaan Indonesia Nature Film Society, raib di dalam mobil yang diparkir depan kantornya. Kaca belakang bagian kanan mobilnya dirusak oleh orang yang belum diketahui identitasnya.

Atas peristiwa yang dialaminya, ia langsung melapor ke kantor Polsek Bogor Tengah. “Saya parkir pukul 09.00, pas mau pulang jam 15.00 tiba-tiba kamera yang saya taruh di jok belakang sudah tidak ada,” paparnya.(rp1/c)