BOGOR–Juara bertahan Honda DBL West Java Series 2017 West Region, SMAN 1 Bogor, harus tumbang lebih awal dari lawannya, SMA Marsudirini, lewat babak overtime di Gor Padjajaran A, kemarin (12/8).
Pantauan Radar Bogor, sejak babak pertama, anak asuh Irvan Rizky tersebut cukup keteteran menahan serangan SMA Marsudirini. Terbukti, di kuarter pertama, SMANSA tertinggal skor 7-14. Bahkan, kuarter kedua sedikit ada perlawanan meskipun poin demi poin saling mengejar sampai berkahir 13–21 dengan keunggulan SMA Marsudirini.
Di kuarter ketiga, permainan SMANSA membuat tim lawan sedikit stres sehingga mereka tak bisa membuat poin. Tapi SMANSA terus menambah poin untuk memperpendek kedudukan menjadi 17-21.
Tak hanya itu, kuarter terakhir harus masuk sampai babak overtime. Karena, kedudukan sama 25-25. Namun, kurang sabarnya pemain SMANSA membuat tim lawan memanfaatkan kondisi lapangan. Sehingga mereka kecolongan di 3 menit terkahir dengan skor 29-39 untuk kemenangan SMA Marsudirini. Sehingga juara bertahan harus rela gugur di awal penyisihan Honda DBL West Java Series 2017 West Region.
Pelatih SMAN 1 Bogor Irvan Rizky menjelaskan, permainan anak-anaknya kemarin malam banyak kecolongan di babak pertama. Meskipun, babak selanjutnya bisa menekan tapi kurang fokus di akhir sehingga peluang terbuang.
“Dua kuarter kami bisa menekan lawan sampai tak bisa membuat poin. Tapi kurang fokusnya pertahanan yang langsung dimanfaatkan oleh lawan. Selamat buat SMA Marsudrini atas kemenangannya,” ujarnya
Sementara itu, Pelatih SMA Marsudirini I Nyoman Doli Triwardana mengungkapkan, berkat kerja sama timnya bisa memenangkan pertandingan sengit ini. Mengingat, kata dia, pemain sudah tidak bisa membuat poin pada pertengahan babak.
“Memang benar kami tertekan di dua kuarter, tapi kondisi tersebut tak mematahkan semangat. Dengan kerja sama tim kami bisa menang malam ini (kemarin, red) melawan juara bertahan tahun lalu,” pungkasnya.(nal/c)
