25 radar bogor

Kadin Jabar Dorong Pertumbuhan Pasar Tradisional

DENGAR ASPIRASI PEDAGANG: Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Agung Suryamal (tengah) berbincang langsung dengan pedagang di Pasar Bogor.
DENGAR ASPIRASI PEDAGANG: Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Agung Suryamal (tengah) berbincang langsung dengan pedagang di Pasar Bogor.

BOGOR–Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat menyebut daya beli masyarakat saat ini masih lemah. Hal itu terungkap saat Ketua Kadin Jabar Agung Suryamal mendatangi sejumlah pasar tradisional di Bogor.

“Daya beli masyarakat ternyata saat ini lemah,” kata Agung kepada Radar Bogor, di sela kunjungannya ke Bogor. Saat berkeliling pasar tradisional yakni Pasar Bogor dan Pasar Anyar, Agung menilai daya beli masyarakat belum ada perbaikan atau peningkatan bahkan cenderung rendah. “Saya melihat langsung berbagai permasalahan yang dihadapi pedagang,” akunya.

Agung menilai pasar tradisional harus menjadi indikator apakah daya beli masyarakat membaik atau mengalami penurunan. Kata dia, bukan pasar modal atau ritel modern yang menjadi patokan penentuan terkait daya beli masyarakat.

Lemahnya daya beli masyarakat, diakuinya, bisa terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya, pengaruh kondisi ekonomi nasional dan luar negeri. Pria yang juga pemilik dan pengelola Pasar Induk Caringin Bandung ini, mengaku, untuk dapat mengatasinya, perlu dilakukan beberapa langkah dan tindakan semua pihak baik itu pemerintah maupun dunia usaha.

“Saya berharap, khususnya Kadin Kota Bogor, memiliki kewajiban untuk meningkatkan gairah pasar di Bogor dan juga bisa sebagai fasilitator bagi pedagang agar lebih baik,” tuturnya.

Selain itu, Kadin Kota Bogor juga diminta mampu mengatur fluktuasi harga di pasar tradisional agar lebih baik. Termasuk menjaga stok agar tetap ada, dan mampu memenuhi kebutuhan pasar serta menjaga harga barang tetap terjaga.

“Pengelola pasar juga harus memberikan yang terbaik untuk pedagang, agar pasar tradisional tidak ditinggalkan konsumen. Pasar tradisional harus bisa diolah, bersaing dengan pasar modern, supermarket yang makin banyak,” tambahnya.

Agar tetap bertahan, Agung meminta pasar tradisional mampu menjaga keamanan dan kebersihan hingga pembeli merasa nyaman. Sementara itu, kunjungan Kadin Jawa Barat dalam rangkaian kunjungannya bertajuk Safari Jihad Ekonomi. Selain mengunjungi pasar tradisional, Agung juga bertemu dengan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Tidak hanya di kalangan pedagang, Kadin sebagai fasilitator memberikan dukungan penuh bagi para pelaku UMKM.
“Banyak membuat pelatihan-pelatihan,” pungkas pengusaha yang membangun bisnisnya sejak usia 22 tahun ini.(mer/c)