25 radar bogor

Cara KPP Pratama Bogor Kenalkan Pajak ke Pelajar

KENALKAN PAJAK: (Kanan-kiri) Kepala KPP Pratama Bogor Mamik Eko Soessanto bersama Rektor Unpak Bogor Bibin Rubini.nelvi radar bogor
KENALKAN PAJAK: (Kanan-kiri) Kepala KPP Pratama Bogor Mamik Eko Soessanto bersama Rektor Unpak Bogor Bibin Rubini.nelvi radar bogor

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melakukan cara yang unik untuk mengenalkan pajak sejak dini. Mereka menggelar kegiatan ’Pajak Bertutur’ di hadapan siswa SD hingga perguruan tinggi. Kemarin (11/8) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bogor mengikutinya dengan menggelar ’Pajak Bertutur’ di Graha Pakuan Siliwangi, Universitas Pakuan (Unpak).

Laporan: Wilda Wijayanti

Kepala KPP Pratama Bogor Mamik Eko Soessanto menuturkan, Pajak Bertutur adalah cara untuk menceritakan pajak itu sesungguhnya seperti apa, apa peran pajak terutama untuk generasi muda. Supaya mereka sadar dan mengetahui pajak itu seperti apa dan peran ke depan seperti apa. “Sebab, pajak adalah elemen penting pembangunan.

Karena 70 persen dari APBN komponennya adalah dari pajak. Dan ke depan, tentunya tantangan akan lebih berat lagi. Makanya, kami ingin menggugah kesadaran wajib pajak itu mulai dari dini,” ujarnya.

Untuk diketahui, dalam kegiatan Pajak Bertutur ini melibatkan 110.000 pelajar dan mahasiswa di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut juga dilakukan dalam rangka memecahkan rekor MURI dengan kategori Edukasi Pajak Peserta Terbanyak.

“Jadi, targetnya bukan hanya mahasiswa, tapi juga pelajar SMA. Kami juga mengajak hal yang sama, yakni menyadarkan mereka untuk membayar pajak di masa depan,” imbuhnya.

Melihat generasi sekarang, sambung Mamik, diinfor­masikan bahwa sekarang ini penghasilan tidak kena pajak (PTKP) menjadi Rp4,5 juta. Dengan begitu, berarti orang yang berpenghasilan 4,5 juta tidak perlu bayar pajak karena PTKP masih di bawah, dan pihaknya pun melihat trennya meningkat kesadaran membayar pajak. “Tonggaknya kami ambil tax amnesty. Jadi dilihat dulu orang-orang yang melakukan tax amnesty,” imbuhnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Pakuan (Unpak) Bibin Rubini menyampaikan, sedianya Unpak sudah memiliki tax center, yang fungsinya untuk melakukan sosialisasi pajak kepada masyarakat yang membutuhkan. Selain sosialisasi, tax center juga melakukan pelatihan dan konsultasi pajak. Jadi, bagi perusahaan-perusahaan yang memang ingin konsultasi masalah pajak bisa melalui tax center di Unpak.

“Lebih ke advokasi dan tentunya kerja sama dengan KPP Pratama. Sebab, jika hanya ditangani KPP Pratama, tidak akan terjangkau. Makanya, Unpak dipercaya untuk membantu,” ucapnya.

Bibin menilai Pajak Bertutur ini merupakan program yang sangat bagus. Sehingga, nantinya para pelajar ini bisa mengetahui bahwa ada hak dan kewajiban warga negara untuk sama-sama membiayai pembangunan. “Jadi, tidak mungkin warga negara hanya ongkang-ongkang kaki dan mengabaikan peran serta terhadap pembangunan ini,” tandasnya.(wil/c)