BABAKANMADANG-Partai Nasdem Kabupaten Bogor sedang membuka penjaringan calon bupati/wakil bupati. Waktu yang disediakan pun cukup panjang hingga Desember 2017.
Teranyar, Kepala Desa Banjarwangi Kecamatan Ciawi, Eman Sulaeman resmi mendaftar ke Nasdem. “Saya mau coba memberikan opsi untuk PDIP menggenapkan kuota kursi untuk maju Pilbup Bogor. Sebab, PDIP sendiri memiliki tujuh kursi dan jika dengan Nasdem bisa mengusung sendiri calonnya nanti,” ujar Eman di sela-sela pengembalian berkas pendaftaran penjaringan, kemarin (10/8).
Pengalaman menjadi kepala desa, menjadi salah satu modal bisa dengan mudah paham mengenai permasalahan di masyarakat. Eman berjanji, akan fokus terhadap peningkatan perekonomian masyarakat.
“Saya niatkan untuk menyejahterakan masyarakat. Yakni, dengan prioritas pembangunan ekonomi, atasi pengangguran, dan yang paling utama adalah pendidikan,” ujar dia.
Saat ini, kata dia, sebagian besar dapil telah digarapnya demi mengenalkan diri kepada masyarakat. “Saya juga diminta sama PDI Perjuangan untuk menjalin komunikasi lintas partai. Jadi, saya daftar di Nasdem sudah mendapat restu,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Partai Nasdem Kabupaten Bogor, Albert Pribadi menjelaskan, proses penjaringan tersebut akan dilakukan sampai batas waktu penjaringan ditutup. Setelah itu, tim akan mengumpulkan berkas pendaftar dan akan dikirimkan ke DPW Nasdem Jawa Barat lalu diserahkan ke DPP untuk memberikan rekomendasi.
Hingga saat ini, sudah ada tiga nama bakal calon bupati/wakil bupati Bogor yang mendaftar ke Nasdem. Yaitu, Albert Pribadi, Andi Ahmadi, dan terakhir Eman Sulaeman.
“Setelah proses penjaringan di Kabupaten Bogor selesai, nanti baru dilakukan survei. Saya sendiri mendaftar. Tapi yang akan direkomendasikan tentunya yang punya survei tinggi,” katanya.
Meski sudah pernah menjajaki pertemuan dengan DPC PDIP Kabupaten Bogor, Nasdem belum memutuskan untuk berkoalisi. Dia mengaku, semua keputusan ada di tangan DPP. Sejauh ini, perintah di daerah hanyalah membangun komunikasi dengan semua partai jelang pilkada.
“Belum ada yang permanen. Semua masih bisa terjadi. Arahan dari pusat adalah agar kami menjalin komunikasi dulu dengan partai lain. Jadi, ya belum final,” tukasnya.(ded/c)