25 radar bogor

FKIP Unpak Go International

BANGGA: Rektor Unpak Bibin Rubini (tengah) diapit dua mahasiswanya yang akan mengajar di Thailand.
BANGGA: Rektor Unpak Bibin Rubini (tengah) diapit dua mahasiswanya yang akan mengajar di Thailand.

BOGOR–Universitas Pakuan (Unpak) kembali menjalin kerja sama dalam program SEA (South East Asia) Teacher. Melalui program ini, dua mahasiswa Unpak, yaitu Ahmad Muzani dan Rinanda Nurul Fitri, berkesempatan mengajar di salah satu sekolah internasional di Thailand.

Begitu pun sebaliknya. Unpak juga menerima pertukaran mahasiswa dari Pangasinan State University Philippines dan Chiang Rai Rajabhat University Thailand yang dalam sebulan ke depan akan mengajar di Sekolah Bogor Raya dengan jurusan fisika dan bahasa Inggris.

Koordinator of SEA Teacher di Unpak, Tina Priyanti mengatakan bahwa pertukaran mahasiswa dengan kegiatan mengajar di salah satu sekolah di daerah sekitar kampus masing-masing negara, merupakan program SEAMEO dengan sejumlah perguruan tinggi yang ada di Indonesia. “Ada ratusan perguruan tinggi yang mengikuti program ini. Hanya untuk wilayah Bogor, Unpak saja yang ikut dalam program ini,” jelasnya kepada Radar Bogor.

Program tersebut, kata dia, merupakan kali kedua Unpak berpartisipasi dalam program yang memberikan pengalaman berbeda bagi para mahasiswa tingkat akhir dengan sertifikat yang sangat menjanjikan setelah mereka lulus di perguruan tinggi masing-masing.

“Kedua mahasiswa Unpak yang berangkat merupakan angkatan kedua,” tambah Tina. Keduanya tentu dipilih dengan beberapa kriteria dan mengikuti rangkaian seleksi dari dalam kampus maupun pihak SEAMEO.

“Khususnya skill bahasa mereka yang diutamakan. Tapi kemampuan lainnya juga, seperti penguasaan bidang, tentu harus kuat karena mereka membawa nama kampus dan negara untuk mengajar anak-anak yang bukan negaranya,” sambungnya.

Tidak ada pembekalan khusus. Kedua mahasiswa Unpak yang berangkat merupakan mahasiswa berprestasi dalam ilmu yang ia kuasai serta bisa fasih berbahasa Inggris. Mereka pun mendapatkan pembekalan dari SEAMEO sebelum berangkat dan juga didampingi. “Pembekalan lainnya, yaitu sharing dengan kakak kelasnya, atau mahasiswa yang sudah berangkat sebelumnya. Bagaimana pengalaman dan lain sebagainya,” ungkap Tina.

Di tempat yang sama, Christian B. Monsanto dari Filipina mengungkapkan sangat senang bisa berkunjung ke Unpak dan mengajar di salah satu sekolah di Bogor. Sama halnya dengan dua mahasiswa Unpak, dirinya pun melakukan persiapan yang tidak banyak. Hanya mental dan kemampuan bidangnya yang nantinya akan menjadi bekal dalam mengajar.

“Persiapan yang paling penting mental. Juga kemampuan saya di bidang fisika, karena saya akan mengajar fisika. Juga saya mencari tahu budaya di Indonesia, khususnya Bogor, juga Unpak yang saya cari melalui internet,” ucapnya.

Senada, Sutarnthip Piraban dari Thailand pun mengaku bahwa persiapan mental sangat penting di samping persiapan kemampuan dirinya dalam pelajaran bahasa inggris yang ia ambil untuk mengajar di Sekolah Bogor Raya.

Keduanya mengaku sangat berharap, ini menjadi pengalaman yang sangat berarti dan menjadikan mereka guru yang profesional ke depannya dengan pengalaman yang berbeda dibandingkan calon guru seusianya sekarang.

Sementara itu, Rektor Unpak Bibin Rubini mengaku sangat berharap bahwa kerja sama ini bisa menjadikan para mahasiswanya menjadi lulusan dengan skill yang lebih dibandingkan yang lain. Apalagi saat ini, mereka dihadapkan dengan masyarakat ekonomi Asean (MEA). Di mana mereka harus bersaing dengan para lulusan lainnya tidak hanya dalam negeri, tapi dari luar negeri se-Asia.

“Tentu ini membuka jalan bagi mereka agar bisa atau potensi untuk menjadi lulusan yang bisa menghadapi MEA tersebut. Mereka bisa berkarya tidak di dalam negeri, tapi lingkup Asia dengan pengalam mereka ini,” tegas Bibin.

Harapannya itu pun didukung dengan berhasilnya salah satu lulusan FKIP Unpak, yaitu Olih Sodikulhimah yang menjadi kepala sekolah di salah satu sekolah internasional di Thailand. “Nah, sudah ada contohnya, dan program ini saya harapkan menjadi pintu mahasiswa Unpak bisa berkarier dalam era MEA ini di lingkup ASIA,” tutup Bibin.(ran/c)