25 radar bogor

Polling Tokoh Bogor Jadi Acuan Parpol

BOGOR–Sorotan terhadap polling Radar Bogor ”Siapa Layak Pimpin Kota Hujan’’ juga datang dari partai-partai politik. Suara 100 tokoh Bogor yang menjadi responden sedikit banyak menjadi bahan pertim­bangan partai meng­usung bakal jagoan mereka.

Hal itu dibenarkan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bo­gor, Dadang Danubrata. Da­dang mengatakan, kemung­kinan partainya mengusung nama-nama yang ada dalam polling Radar Bogor masih sangat mungkin.Itu karena PDIP sendiri hingga kini belum memutuskan siapa yang akan diusung.

“Kita masih dalam tahapan pembahasan di level DPD (dewan pimpinan tingkat provinsi). Sehingga, DPC masih menunggu keputusan DPD yang diberikan ke DPP (dewan pimpinan pusat) partai. Kemungkinan akhir Agustus sudah selesai,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin (8/8).

Meski begitu, Dadang mengaku belum mengetahui rekomendasi dari pusat apakah langsung menunjuk sosok sebagai F1 atau F2. Yang pasti, acuan DPP PDIP adalah survei yang telah dilakukan internal partai Juli lalu.

“Siapa F1 atau F2, lalu akan berkoalisi dengan siapa, semua berdasarkan hasil survei internal. DPD juga melakukan berbagai macam tes, antara lain tes intelektual, pengetahuan tentang ideologi partai, undang-undang pemerintahan, dan juga psikotes untuk menentukan atau melihat mengenai karakter para calon,” tukasnya.

Ketua DPD PAN Kota Bogor Safruddin Bima sependapat dengan Dadang. Ia menyebut kemungkinan selalu terbuka. Karenanya, Bima mengapresiasi polling Radar Bogor karena telah membantu proses politik dalam konteks menampakkan figur-figur yang ada.

“Tapi, semuanya bergantung pada komunikasi yang terjadi. Nanti banyak faktor. Jadi dengan munculnya polling Radar Bogor ini juga memberikan gambaran,” sebutnya.
PAN sendiri, lanjut Bima, saat ini sedang berkonsultasi dengan DPP dan DPW. Terlebih, partai berlambang matahari ini memiliki kader yang saat ini juga petahana, yakni Wali Kota Bogor Bima Arya.

Terpisah, Ketua DPC Partai Gerindra Sopian Ali Agam mengungkapkan, polling Radar Bogor juga membuka peluang partai untuk saling merangkul. Namun, masalahnya tidak semudah itu jika bicara soal koalisi dan kesepakatan. Pihaknya masih menunggu komunikasi politik di internal partai untuk menentukan sikap. “Ya, masih panjang proses itu. Kalau polling silakan saja,” katanya.

Ia menambahkan, Gerindra pada September nanti baru akan melakukan survei penjaringan bakal calon yang diusung. Jika melihat dari penjaringan internal hasil Rapimcab, terpilih nama Sopian. Tetapi hasil dari eksternal, ada empat orang di luar penjaringan Rapimcab. “Nanti akan digodok lagi. Kalau hasil Rapimcab dan Rapimda itu saya, cuma ada penjaringan setelah itu. Kita lihat saja nanti bagaimana,” imbuhnya.(rp2/c)