25 radar bogor

Paspor via WhatsApp Dibatasi

SEPI: Kondisi ruang tunggu di Kantor Imigrasi Kelas I Bogor di bilangan A Yani, Kota Bogor tampak lebih sepi dari hari-hari biasa.Fikri/Radar Bogor
SEPI: Kondisi ruang tunggu di Kantor Imigrasi Kelas I Bogor di bilangan A Yani, Kota Bogor tampak lebih sepi dari hari-hari biasa.Fikri/Radar Bogor

BOGOR–Hari kedua penerapan sistem pendaftaran paspor mela­lui aplikasi seluler WhatsApp mem­­buat Kantor Imigrasi Kelas I Bogor terlihat tak seperti bia­sanya.
Jumlah antrean pembuat paspor tidak sebanyak hari-hari sebelumnya yang kadang mengular hingga keluar pagar. Namun, ada juga beberapa warga yang belum mengetahui mengenai telah diterapkannya sistem pendaftaran berbasis Android.

Seperti yang dialami Andika Priatama (26) warga Ciapus, Kabupaten Bogor. Dia mengaku sedikit menyesal datang ke Kantor Imigrasi Bogor, sebab baru mengetahui ada sistem pendaftaran melalui aplikasi WhatsApp.

“Belum ada yang ngasih tahu kalau sekarang bisa lewat WhatsApp, kalau tahu begitu kan tidak perlu jauh-jauh. Saya juga baru tahu dari satpam barusan,” ujar Andika kepada Radar Bogor, kemarin (8/8).

Hal serupa dialami Lilis Nuraprianti (38). Dia rela datang ke kantor imigrasi yang berada di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, untuk membuat paspor.

“Berangkat dari jam 07.00 pagi dari sana naik bus lewat jalur Puncak,” terang wanita asal Padalarang, Bandung Barat itu. Sesampainya di Kantor Imigrasi Kelas I Bogor, dirinya baru tahu jika sistem pendaftarannya dilakukan via WhatsApp.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Bogor Herman Lukman mengaku, pendaftaran melalui aplikasi seluler tersebut masih dibatasi. Ia beralasan, sistem tersebut masih dalam pengujian sehingga kritik dan saran masyarakat akan lebih membantu pihaknya untuk terus memperbaiki pelayanan.

“Dibatasi untuk 150 orang pendaftar karena dikhawatirkan sistemnya error,” terangnya. Jumlah pembatasan tersebut sesuai dengan jumlah warga yang daftar membuat paspor ke kantornya dalam sehari.

Dirinya tak memungkiri jika masih ada beberapa warga yang belum mengetahui sistem yang baru dirilisnya. Tahap sosialisasi, pihaknya mengarahkan warga untuk daftar langsung di lokasi agar mendaftar melalui aplikasi WhatsApp. Hal tersebut dianggapnya cukup efektif dalam melakukan sosialisasi.

Melalui sistem pendaftaran berbasis Android ini, para pendaftar bisa menentukan sendiri waktu kedatangannya ke kantor imigrasi untuk membuat maupun memperpanjang paspor.

“Ini lebih efisien karena masyarakat mendapatkan kepastian waktu kapan bisa datang ke kantor untuk dilayani. Misalnya harus datang jam 11.00, diharapkan datang 30 menit sebelumnya,” kata Herman.

Ia menyebutkan, layanan serupa diluncurkan serentak di 26 kantor imigrasi se-Indonesia. Sistem tersebut khusus diberlakukan di kantor imigrasi yang memiliki pemohon paspor minimal 150 orang per hari, seperti wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi, Yogyakarta, dan Jawa Tengah. (rp1/c)