25 radar bogor

Merah Putih Raksasa Selimuti Bogor

SEMARAK: Ribuan warga Bogor bersama Wali Kota Bogor Bima Arya ikut mengarak bendera merah putih raksasa keliling Kota Bogor, kemarin (6/8). Kegiatan ini merupakan bagian dari Festival Merah Putih (FMP) 2017.
SEMARAK: Ribuan warga Bogor bersama Wali Kota Bogor Bima Arya ikut mengarak bendera merah putih raksasa keliling Kota Bogor, kemarin (6/8). Kegiatan ini merupakan bagian dari Festival Merah Putih (FMP) 2017.

BOGOR–Semarak perayaan ulang tahun ke-72 Kemerdekaan Indonesia, di Kota Bogor tahun ini sangat spesial. Sebulan penuh warga akan disuguhi kegiatan serba kemerdekaan yang dirajut dalam Festival Merah Putih (FMP) 2017. Seperti yang terlihat kemarin (6/8), lautan manusia mengarak bendera merah putih berukuran raksasa mengelilingi Kota Hujan.

Bendera berukuran 5 x 100 meter ini dibentangkan di atas kepala warga Bogor, kemudian diarak dari Balaikota Bogor Jalan Juanda, Jalan Sudirman, Jalan Pemuda Kesehatan, Ahmad Yani, dan berakhir di Makodim 0606 Kota Bogor.

Warga begitu antusias mengikuti pawai kemerdekaan ini. Di pinggir jalan yang dilewati pawai, warga rela menunggu sambil mengibarkan bendera kecil untuk menyambut arak-arakan. Wali Kota Bogor Bima Arya yang turut menjadi salah satu pengarak bendera raksasa mengungkapkan, ini adalah momen untuk meningkatkan rasa kebangsaan dan kebersamaan.

“Kota Bogor memilih untuk terus merajut dan menguatkan kebersaman untuk nasionalisme dengan semua unsur. Kita percaya bahwa kebersamaan itu harus diperjuangkan, keberagaman itu adalah keniscayaan,” kata Bima.

Dia menegaskan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ada yang sudah selesai dan ada yang belum, ada yang bisa diperdebatkan dan ada juga yang tidak bisa, ada yang boleh dipolemikkan dan ada juga yang tidak boleh. “Namun, yang sudah jelas selesai adalah empat, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Sudah selesai dan tidak bisa diperdebatkan. Harga mati!” tegas Bima.

Keempat hal yang lazim disebut empat pilar tersebut, menurut Bima, tidak perlu diperdebatkan dan tidak perlu berpolemik. Itulah yang mengikat semua unsur yang ada di Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI). Mengenai yang belum selesai, sambung Bima, adalah kemiskinan dan kebodohan bahkan kemacetan. Untuk itu, suami Yane Ardian ini mengajak semua agar tidak lagi meributkan yang sudah selesai, tetapi mari bersama-sama memfokuskan energi kita menyelesaikan yang perlu diselesaikan.

Melalui Festival Merah Putih, Kota Bogor ingin menyampaikan pesan kepada Indonesia, bahwa keberagaman adalah keniscayaan tetapi kebersamaan perlu terus diperjuangkan. Kota Bogor menunjukkan kepada Indonesia, apa yang sudah kita miliki selama ini, sampai hari ini, yaitu bersama dalam keberagaman. “Hari ini kita usung simbol-simbol keberagaman. Simbol kebanggaan kita, merah putih mempersatukan kita, dulu, hari ini, dan selamanya ke depan,” jelasnya

Danrem 061 Suryakancana Kol Inf Agus Mirza menam­bahkan, FMP 2017 menunjukkan keberagaman, persatuan dan kesatuan semua elemen di Kota Bogor, dalam mendukung kebinekaan yang senantiasa hidup di bumi tercinta Indonesia. Tidak lupa, apresiasi disampaikan Mirza kepada semua jajaran Pemerintah Kota Bogor, Dandim 0606 Kota Bogor dan Kepolisian Kota Bogor dalam mendukung kegiatan festival tersebut.

Sementara itu, Ketua Panitia FMP 2017, Awaludin Sarmidi mengatakan, arak-arakan bendera raksasa menjadi yang kali pertama di perhelatan FMP. Selain arak-arakan, untuk menambah semarak suasana, dilibatkan pula atraksi drumband dari Korps Brimob dan STPP Bogor, Komunitas Tukang Masak Bogor (KTMB), tim marawis, dan diakhiri dengan iring-iringan mobil yang telah di-branding FMP. “Ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat terhadap bangsa Indonesia. Sebab, akhir-akhir ini rasa nasionalisme mulai luntur,” kata dia.

Kegiatan yang mengusung slogan ’Merah Putihku Satukan Kebinekaan’ ini, kata Awaludin, juga bertujuan menciptakan kebersamaan dalam perbedaan. Sebab, menurutnya, akhir-akhir ini marak isu intoleran, sehingga pihaknya ingin membuktikan bahwa Bogor itu berbineka dan tetap toleran. “Arak-arakan bendera merah putih raksasa juga diikuti ribuan warga Bogor dari berbagai kelompok, di antaranya, Komunitas Bogor Sahabat (Bobats), karang taruna, ormas, pelajar, Muspida Kota Bogor,” beber Awal.(wil/c)