25 radar bogor

Lifter Indonesia Melawan Keterbatasan

KERJA KERAS: Edi Kurniawan menjadi salah satu lifter andalan.
KERJA KERAS: Edi Kurniawan menjadi salah satu lifter andalan.

JAKARTA–SEA Games 2017 di Malaysia dalam waktu dekat ini akan menjadi multievent pertama buat Edi Kurniawan, lifter pelatnas turun di kelas 77 kilogram. Lifter yang mem­bela Kalimantan Timur itu peraih emas pada PON XIX/2017 silam di kelas 77 kg.

Namun, rupanya tim pelatih yang dikepalai Dirdja Wihadja dan manajer pelatnas Alamsyah Wijaya punya pandangan lain. Lifter pelatnas yang biasa turun di kelas 85 kg, Imam Jamaludin kini belum pulih dari cedera yang dia alami.

Padahal di SEA Games nanti, angkat besi akan mempertan­dingkan lima nomor putra. Selain Edi, Indonesia menurun­kan Surahmat di kelas 56 kg, Eko Yuli Irawan (62 kg), Deni (77 kg) dan  I Ketut Ariana (77 kg). ”Karena sudah diberikan kepecayaan saya siap aja,” sebut Edi kepada Jawa Pos (Grup Radar Bogor).
Tetapi, kepastian Edi turun di nomor baru tersebut baru diputuskan sebulan terakhir. ”Berat memang, karena berat badan saya saat ini masih di kisaran 77 kg,” terangnya.

Lifter Vietnam dan Thailand bakal menjadi pesaing terberat buat Edi di kelas 85 kg nanti. Adalah Hoang Tan Tai, olimpian Vietnam yang menempati peringkat ke-16 pada Olimpiae Rio 2016 silam. Saat itu dia men­catat, 145 kg snatch, 180 kg clean & jerk plus angkatan total 325 kg.

Dirdja menjelaskan bahwa timnya punya strategi tersendiri agar timnya bis lebih maksimal menuju SEA Games. Khusus buat Edi, dia berharap besar yang bersangkutan bisa mem­berikan kejutan di multievent dua tahunan itu. ”Kalau melihat persaingannya cukup berat, tetapi, kami yakin dia mampu memenuhi ekspek­tasi kami,” bebernya.

Sementara itu, buat lifter Indonesia lainnya, Dirdja melihat potensi besar timnya masih di kelas ringan, melalui Eko Yuli dan Surahmat.(nap)