25 radar bogor

Kapolri Tolak jadi Cawapres

Kapolri Jendral Tito Karnavian
Kapolri Jendral Tito Karnavian

JAKARTA–Makin dekatnya Pemilihan Presiden 2019, membuat Kapolri Jenderal Tito Karnavian ikut terseret. Ada sejumlah partai yang meminta kapolri untuk terjun ke dunia politik. Tak tanggung-tanggung, bahkan ingin menyandingkan Tito Karnavian dengan Presiden Jokowi sebagai calon wakil Presiden.

Mantan kapolda Metro Jaya tersebut mengatakan, memang ada beberapa unsur masyarakat yang menginginkan dirinya masuk ke dunia politik pada 2019. ”Saya tidak menanggapinya, saya tetap fokus bertugas sebagai kapolri,” ujarnya.

Tanggung jawab sebagai kapolri merupakan tugas yang berat, sehingga tidak ingin terpancing masuk arena politik. ”Saya tidak tertarik masuk dunia politi,” papar mantan kapolda Papua tersebut. Memang sudah ada banyak politisi yang tebar pesona untuk menguji penampilan pada 2019. ”Saya mau fokus sebagai kapolri saja,” ujar Tito.

Dia juga meminta semua pihak menahan diri dalam menyeret dirinya ke panggung politik. Saat ini Tito memilih untuk mengabdi membawa Polri menjadi lebih baik. ”Saya lebih tertarik menjadi seorang pengajar daripada politikus,” papar mantan kadensus 88 Antiteror tersebut.

Selain kapolri yang coba ditarik ke panggung politik, memang sebenarnya sudah banyak perwira tinggi (Pati) Polri yang dikabarkan akan maju menjadi kepala daerah. Di antaranya, Dankorbrimob Irjen Murad Ismail, Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan, dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Paulus Waterpau.
Murad Ismail rencananya akan maju sebagai calon gubernur Maluku. Anton Charliyan dikabarkan akan maju sebagai calon gubernur di daerahnya sendiri, Jawa Barat. Paulus Waterpau juga akan bersaing menjadi calon gubernur Papua, daerah asalanya.

Dankorbrimob Irjen Murad Ismail pernah mengakui bahwa dirinya memang memiliki rencana untuk maju sebagai calon kepala daerah di Maluku. ”Maluku ini perlu untuk diperbaiki, maka saya maju,” ujarnya.

Menurutnya, Maluku selama ini kondisinya tidak mengalami perubahan. Banyak orang ang naik itu justru diganggu-ganggu. ”Digoyang terus, ya tentu harus diubah,” tuturnya.

Rencananya, Murad akan maju melalui sejumlah partai, di antaranya PDIP, Hanura, dan Gerindra. ”Soal mundur sebagai anggota Polri nanti kalau dipastikan saya jadi calon pasangan gubernur,” ungkapnya.

Banyaknya pati Polri yang terjun dalam dunia politik tentu menandakan makin mesranya anggota Polri dengan sejumlah partai. Kondisi ini akan menyaingi TNI yang sejak dulu kerap kali anggotanya menjadi kepala daerah.(idr)