25 radar bogor

Cegah Kekerasan Anak lewat Aplikasi

DIALOG: Pengurus Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Bogor berdiskusi dengan CEO Radar Bogor Group Hazairin Sitepu di Graha Pena, kemarin (3/8).
DIALOG: Pengurus Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Bogor berdiskusi dengan CEO Radar Bogor Group Hazairin Sitepu di Graha Pena, kemarin (3/8).

BOGOR–Tindak kekerasan serta pelecahan pada anak, kini semakin marak dan meresahkan banyak pihak. Melihat situasi ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Bogor berinisiatif mengolaborasikan prinsip-prinsip perlindungan dengan kemajuan teknologi.

Caranya melalui aplikasi berbasis mobile bernama Pandawa Care. Kini para orang tua bisa dengan mudah memantau anak-anak mereka hanya dengan sentuhan jari. “Pengaduan soal adanya tindak kekerasan dan pelecehan seksual, selain bisa langsung datang ke kantor KPAI Daerah Kota Bogor di gedung PPIB.

Bulan ini kami juga akan me-launching Pandawa Care, kerja sama oleh KPAI Pusat. Kebetulan Bogor yang pertama,” ujar Ketua Komisioner KPAI Daerah Kota Bogor, Dudih Syiaruddin saat berkunjung ke Graha Pena, Jalan KH Abdullah Bin Nuh, kemarin (3/8).

Pelaporan berbasis aplikasi, kata dia, akan lebih familier dan dekat dengan anak-anak yang memang kesehariannya tak pernah jauh dari gawai. Anak-anak kemudian bisa curhat, lapor dan sebagainya.

“Minimal, apa pun keluhan kondisi masyarakat, soal perlin­du­ngan anak bisa dilaporkan di situ (Pandawa Care, red). Bisa curhat bareng-bareng, juga bisa mengetahui posisi anak di mana, atau posisi korban yang sedang mendapat­kan bahaya bisa terdeteksi,” bebernya.

Seandainya anak sudah masuk aplikasi, ada tombol SOS (darurat) sehingga memungkin­kan semua komunitas yang terdekat bisa bergerak melakukan pertolongan pertama jika anak berada dalam bahaya. Pihaknya tidak menampik jika kasus kekerasan, pelecehan kepada anak, termasuk di dalamnya bullying, kian marak.

“Senin (7/8) mendatang kami akan mengumpulkan 400 kepala sekolah se-Kota Bogor, dalam rangka meningkatkan kerja sama terhadap seluruh pihak. Mudah-mudahan dengan imbauan, aturan yang diperketat mampu meminimalisir, sekaligus mengeliminasi bullying yang trennya meningkat,” paparnya.

Resmi dilantik 28 April silam, Dudih menjelaskan, pihaknya terus melakukan upaya-upaya, menyusung program dengan seluruh stakeholder anak di Kota Bogor. Kemudian ke lembaga dan dinas terkait, di samping mengawal kasus-kasus yang dilaporkan masyarakat.

“Ke depan kami bisa bersinergi dengan siapa pun yang memiliki keinginan membuat Kota Bogor layak untuk anak. Faktanya, peningkatan terhadap kasus kekerasan, baik bullying, anak bermasalah hukum ini signifikan. Beberapa kejadian yang ditangani saat ini belum tuntas, karena ketidakpahaman beberapa pihak. Di satu sisi kami lebih kepada mencegah dan mengawasi,” imbuhnya.(wil/c)