25 radar bogor

Sebar 9.048 Kartu Sakti Jokowihttp://beta.radarbogor.id/wp-admin/post-new.php

TABUNGAN GRATIS: Ratusan siswa mengantre untuk mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMPN 4 Bogor, kemarin (2/8).kelik/radar bogor
TABUNGAN GRATIS: Ratusan siswa mengantre untuk mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMPN 4 Bogor, kemarin (2/8).kelik/radar bogor

BOGOR–Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai mendistribusikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk siswa tingkat SMP. Tercatat sebanyak 9.048 siswa SMP yang berhak menerima KIP. Kemarin (2/8), secara simbolis, kartu tersebut dibagikan kepada siswa di SMP Negeri 4 Kota Bogor.

Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud Supriyono mengatakan, mulai tahun ini Kemendikbud mengubah sistem penyaluran dana tunai program KIP menjadi tabungan pelajar. Sedikitnya ada 4,3 juta siswa SMP di Indonesia yang berhak menerima bantuan tersebut. Hingga saat ini pihaknya baru mencairkan dana bagi 2,5 juta siswa yang ditargetkan selesai akhir tahun ini.

Ia menjelaskan, setiap anak akan menerima sekitar Rp750 ribu dalam setahun. Uang bantuan tersebut diterima para siswa hingga lulus SMA atau selama enam tahun. Ia berharap, sistem penyaluran melalui tabungan dapat mendidik masyarakat menabung sejak remaja. “Setiap anak menda­patkan Rp750 ribu tahun ini. Tapi ada juga yang dapat Rp1,5 juta karena mereka tahun lalu tidak dapat, jadi disatukan tahun ini,” jelasnya kepada wartawan usai sosialisasi di SMP Negeri 4 Kota Bogor.

Selain itu, ia meyakini sistem yang terbaru bisa mengurangi kecurangan dalam penyaluran karena bantuan langsung ditransfer ke rekening masing-masing siswa. Supriyono memastikan uang bantuan itu telah ada di rekening para siswa. Namun, ia mengakui, sebagian besar siswa penerima manfaat KIP belum mengaktifkan rekening tabungannya di bank yang ditunjuk pemerintah. “Keuntungannya sistem ini, kalau anak tersebut tidak mengambil uang bantuan itu. Sampai kapan pun uangnya masih tersimpan dalam rekeningnya,” terangnya.

Dirinya juga mewanti-wanti kepada seluruh orang tua yang hadir, bahwa dana yang ditransfer ke rekening tersebut diperuntukkan bagi biaya keperluan sekolah. Sehingga, ia mengimbau agar tidak dipergunakan untuk keperluan lainnya, seperti berbelanja kebutuhan makanan keluarga. “Pengawasannya dari masya­rakat sendiri, nanti bisa dilaporkan kalau ada yang menyimpang,” tukasnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor, Jana Sugiana mengaku akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan kelurahan di Kota Bogor agar memastikan pemanfaatan KIP dapat tepat sasaran. Ia menye­butkan, dari 9.084 siswa SMP penerima KIP di Kota Bogor, baru sekitar 650 siswa yang telah memanfaatkannya. “Untuk SD dan SMA juga ada program­nya. Sekarang memang baru SMP yang dicairkan. Targetnya Agustus 2017 sudah dicairkan semua,” tandasnya. (rp1/c)