25 radar bogor

Kembangkan Bogor Techno Park

BOGOR– Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian melakukan ekpose Bogor Agro Science Techno Park (BASTP) kepada Wali Kota Bogor Bima Arya dan beberapa OPD terkait pada di Paseban Punta, Balaikota Bogor, kemarin (2/8).

Ekpose tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepakatan dengan Pemerintah Kota Bogor terkait pengembangan kawasan teknologi pertanian (Kawitan) di kawasan Penelitian Pertanian Cimanggu.

Pada kesempatan itu dibeber­kan gambaran mengenai gerbang alternatif yang konsep­nya mengutamakan pedestrian di Jalan Tentara Pelajar menuju RE Martadinata. Ada tiga konsep yang ditunjukkan, tetapi yang lebih unggul adalah mengenai gerbang satu yang seperti membuka buku.

Perwakilan Balitbang Achmad Djauhari mengatakan, BASTP akan menjadi kawasan yang memadukan antara penelitian, edukasi, dan wisata pertanian. Di tahap awal, Balitbang Perta­nian melalui anggaran dari Kementerian Pertanian akan membangun gerbang masuk dan taman yang akan dilakukan tahun ini. “Desain gerbang masuk sudah disetujui wali kota dan perizinan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor,” ujarnya.

Tujuan dibangunnya BASTP, kata dia, untuk meningkatkan pendapatan warga. Pasalnya, sesuai dengan nawacita presiden, setiap kementerian diminta untuk membangun techno park. Di Bandung sudah ada Bandung Techno Park dan di Solo ada Solo Techno Park.

Terkait teknologi yang ada di BASTP, sudah melekat di 12 instansi yang ada di kawasan Penelitian Pertanian Cimanggu. “Harapan kami, BASTP ini dapat menjadi penopang perekono­mian warga jika sudah dikomersialkan menjadi kawasan wisata,” terangnya.

Untuk penertiban PKL pun sudah disosialisasikan. Lapak penggusuran PKL sudah diubah dengan ditanamnya pohon seperti pohon pala, manggis. Juga untuk pembuatan gerbang, akan lebih mendepankan konsep taman dengan menata dan mengatur saluran air. “Kami berharap Kota Bogor nantinya mampu menjadi kawasan inovasi dan teknologi. Nantinya, wisata ini akan diberi nama Kawitan, yang artinya Kawasan Wisata Pertanian Kota Bogor,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, konsep dari Balitbang Pertanian sangat sejalan dengan rencana Kota Bogor ke depan menjadi green city dan smart city. Hanya, harus sama-sama disepakati dan diatur mana yang menjadi wilayah pemerintah dan mana wilayah Balitbang. “Kita lihat apa yang bisa dijalankan. Kalau ini bisa berjalan dengan baik maka turut memecah konsentrasi di pusat kota. Kalau bisa ada jogging track juga di situ,” ujarnya.

Bima menambahkan, jika program ini berjalan, pihak Balitbangtan terus berkoordinasi. Terpenting, tidak merusak tanaman atau pohon apabila pembangunan berjalan. Hingga kini Balitbangtan juga sudah berkoordinasi dengan Satpol PP sebelumnya mengenai relokasi tempat dibangunnya gerbang.(wil/pkl2/c)