25 radar bogor

Autis Bisa Disembuhkan

BOGOR–Tidak ada alasan untuk menyerah dalam menyembuhkan anak berkebutuhan khusus (ABK). Meski membutuhkan kesabaran, autisme masih bisa disembuhkan. Seperti yang diungkapkan Psikiater OMNI Hospital Serpong, dr Kresno Mulyadi, dalam seminar peduli ABK di Universitas Politek­nik Kent Prasetiya Mandiri Group Bogor, Sabtu (29//7).

Masyarakat, kata dia, perlu memahami paradigma baru bahwa autisme bisa disembuhkan. Caranya, bukan pula dengan mengeluarkan biaya yang selangit. Perlu dipahami, dengan melalui terapi yang baik dan benar, maka akan memberikan kepercayaan kepada sang buah hati bahwa dirinya bisa sembuh. “Jadi, jangan ada anggapan bahwa menyembuhkan dan menerapi anak autis itu butuh biaya mahal, tidak seperti itu. Tetapi, orang tua bisa mengikuti berbagai pelatihan, terkait bagaimana cara menyembuhkan anaknya. Karena jika bukan orang tua, siapa lagi?” ungkapnya di tengah-tengah seminar.

Peran orang tua dalam menyembuhkan ABK sangat vital. Kerap kali, orang tua merasa pasrah dan tidak ada motivasi untuk merawat ABK. Padahal, hal tersebut tidak dibenarkan meski prosesnya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. “Caranya bisa dimulai dari perilaku orang tua terhadap anaknya. Seperti, memberi teladan yang baik. Jika orang tuanya mencontohkan hal-hal yang baik, anaknya pun akan mengikuti,” paparnya.

Ketua Panitia Seminar ABK, Brillianto Sartono mengatakan, pihaknya ingin menghapus stigma miring masyarakat terhadap ABK. Melalui seminar tersebut, dirinya ingin menunjukkan bahwa ABK bisa diberdayakan selayaknya manusia normal. “Jadi, prinsipnya, bagaimana ABK itu bisa dihargai sebagai anak yang benar-benar sama seperti anak pada umumnya. Oleh karena itu, kami mengadakan seminar ini, berusaha untuk mengenalkan ABK dengan cara kami. Tentunya dengan mendatangkan narasumber yang kompeten,” ujarnya.

Dirinya juga menyoroti masalah pendidikan untuk ABK. Menurutnya, pendidikan untuk ABK tidak perlu dibedakan. Hanya masalah cara penyam­paian serta perlakuannya saja yang berbeda. “Semoga, apa yang sudah disampaikan dalam seminar ini, khususnya untuk masyarakat Bogor, bisa berubah paradigmanya terhadap ABK. Supaya tidak lagi memandang sebelah mata, mengucilkan, dan membeda-bedakan,” tandasnya.(rp1/c)