25 radar bogor

Enough is Enough! Palestina Harus Merdeka

Suasana ketegangan antara warga Palestina dan tentara Israel.
REUTERS / Wisam Hashlamoun
AROGAN: Petugas polisi Israel memaksa warga Palestina menyerahkan diri di Kota Hebron, Tepi Barat, kemarin (26/7).

JAKARTA–Indonesia kembali bersuara terkait tindak kekerasan dan pelaggaran HAM aparat keamanan Israel terhadap jamaah Palestina.

Kali ini, Indonesia dengan tegas menyam­paikan sikapnya di dalam De­bat Terbuka Dewan Keamanan (DK) PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (25/7) waktu setempat.

Delegasi Indonesia yang dipimpin Wakil Tetap RI untuk PBB di New York Triansyah Djani, menyatakan Indonesia tidak dapat menerima adanya penggu­naan kekerasan dan tidak dapat menoleransi kekerasan sistemik dan pelanggaran terhadap hak-hak dasar bangsa Palestina.

”Termasuk hak untuk menjalankan ibadah,” tutur Triansyah melalui keterangan resmi kemarin (26/7).

Di hadapan anggota DK PBB, Indonesia juga menekankan bahwa Israel harus pertahankan status quo terhadap status Yerusalem dan kompleks Masjidil Aqsa. Indonesia mengusulkan agar masyarakat internasional menjadikan kompleks Masjidil Aqsa di bawah perlindungan internasional untuk memastikan agar masyarakat Palestina terjamin dapat menjalankan ibadah secara aman.

”Komunitas internasional dapat menggali opsi-opsi untuk memastikan kompleks Masjidil Aqsa tetap mendapatkan pengawasan dan perlindungan internasional PBB sehingga seluruh jamaah dapat melaksanakan kegiatan ibadah mereka dengan harmonis dan damai,” tuturnya.

Pemerintah Indonesia serius dengan komitmennya men­dukung hak-hak bangsa Palestina dan selalu berada di garis depan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. ”Indonesia secara tegas menyatakan bahwa 50 tahun pendudukan Israel terhadap Palestina sudah terlalu lama. Enough is enough! Masyarakat internasional tidak bisa menunggu 50 tahun lagi untuk kebebasan Palestina,” kata Triansyah tegas.

Terpisah, Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari mendukung penuh dan mengapresiasi  langkah yang diambil Kemlu RI yang mengecam keras segala upaya yang dilakukan Israel terhadap situs Masjid Al-Aqsa. Komisi I juga mendukung segala daya upaya diplomasi menteri luar negeri hingga hari ini dan ke depannya.

”Ibu Menlu sudah berkomu­nikasi dengan Menlu Yordania sebagai pengampu Masjid Al-Aqsa, Menlu Turki dan Amerika Serikat sebagai negara sahabat yang punya hubungan diplomatik dengan Israel agar menekan dan menyampaikan protes keras kita kepada Israel,” kata Kharis di gedung parlemen, kemarin.

Menurut Kharis, dalam setiap kesempatan bertemu Komisi I, Menlu saat berbicara terkait Palestina selalu membawa upaya kemerdekaan. Setiap ada kesempatan pertemuan dengan negara sahabat, Menlu selalu mendorong untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Kharis juga mengapresiasi langkah Triansyah Djani selaku wakil tetap RI untuk PBB yang terus melobi Dewan Keamanan PBB guna membahas tindakan Israel yang sewenang-wenang menutup Masjid Al-Aqsa.

 

”Sikap politik luar negeri kita soal Palestina sudah dijelaskan oleh Ibu Retno, Palestina ada di jantungnya politik luar negeri Indonesia dan di setiap helaan napas politik luar negeri Indonesia, di situ ada Palestina,” ujarnya.(and/bay)