25 radar bogor

Target 260 Ribu Anak Imunisasi Campak-Rubella

BOGOR–Campak dan rubella merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran nafps. Dua penyakit ini sifatnya sangat menular. Target serangan penyakit ini pun tidak pandang pilih.

Anak-anak sampai kalangan dewasa, khususnya yang belum pernah mendapat imunisasi campak dan rubella, sangat berisiko tinggi terkena penyakit ini.

Bahkan, dampak yang ditimbulkan oleh kedua penyakit ini masuk dalam kategori sangat berbahaya. Mengantisipasi efek dari kedua penyakit tersebut, Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan mempersiapkan imunisasi massal pada Agustus dan September mendatang. Sebanyak 260 ribu anak dengan rentang usia 9 bulan sampai 15 tahun di Kota Hujan akan mendapat suntikan vaksin Measles Rubella (MR) pada periode tersebut.

“Target semua sekolah dan posyandu, PAUD, TK, SD, suntikan sifatnya vaksin. Syarat imunisasi ini anaknya harus sehat, jika ada yang berkebutuhan khusus, harus konsul dulu dan disuntik ke dokter,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Rubaeah.

Dampak campak tidak bisa diremehkan oleh para orang tua. Sebab, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti diare, radang paru, radang otak, kebutaan, gizi buruk, hingga kematian. Mirip dengan campak, rubella juga layak menjadi kewaspadaan bagi siapa saja.

Rubella biasa menyerang pada anak-anak. Akan tetapi, sifat menularnya ini yang harus diwaspadai. Bila menular kepada ibu hamil, pada usia kehamilan trisemester pertama atau awal kehamilan dapat membahayakan bagi bayi yang dikandung. Efeknya bisa menyebabkan keguguran janin hingga kecacatan pada bayi yang dilahirkan nanti.

Kecacatan itu dikenal sebagai sindroma rubella kongenital yang meliputi kelainan pada jantung, kerusakan jaringan otak, katarak, ketulian, hingga keterlambatan perkembangan. Di sinilah perlu mewaspadai keberadaan penyakit ini dengan memperhatikan gejala dua penyakit menular ini.

Bagian Pengendalian, Pencegahan Penyakit Menular, Imunisasi dan Survelans (P3MS) Dinkes Kota Bogor, Betha Rosi menjelaskan, imunisasi yang dilakukan bukan di dalam otot melainkan di bawah kulit. Untuk itu, tiap mereka yang melakukan imunisasi harus bersertifikat. “Artinya bukan siswa, melainkan dokter,” imbuhnya.

Untuk diketahui, gejala penyakit campak biasanya ditandai dengan demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit dan disertai batuk, pilek, mata dan merah. Sedangkan penyakit rubella, gejalanya tidak spesifik. Bahkan, beberapa ahli medis menyebut penyakit ini nyaris tanpa gejala. Namun, gejalanya mirip dengan flu, di antaranya demam, pusing, pilek, mata merah, dan nyeri persendian.

Sejauh ini belum ada obat khusus sebagai solusi medisnya. Namun, campak dan rubella dapat dicegah antara lain dengan pemberian imunisasi. Kombinasi vaksin campak (measles) dan rubella (R) menjadi upaya mengantisipasi dampak dari serangan dua penyakit menular tersebut.

Imunisasi ini sendiri dijamin aman dan tanpa efek samping. Selain itu, bagi yang pernah menerima vaksinasi MMR untuk campak, rubella, dan gondongan, vaksinasi MR ini cukup aman.(wil/c)