25 radar bogor

Kekerasan Seksual Anak di Kota Bogor Naik

Ilustrasi kekerasan seksual anak

BOGOR–Penghargaan kota layak anak tingkat pratama yang diraih Kota Bogor, tidak membuat kota ini bebas dari kasus kekerasan pada anak. Bahkan, dari tahun ke tahun tren kejahatan pada anak cenderung naik.

Berdasarkan data Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bogor, sepanjang 2015 terdapat 20 kasus yang ditangani oleh P2TP2A. Sepuluh di antaranya merupakan kasus pelecehan seksual terhadap anak.

Jumlah tersebut meningkat pada 2016, yakni sebanyak 55 laporan dengan kasus pelecehan anak sebanyak 22 laporan. Tahun ini, hingga Mei, P2TP2A sudah menerima laporan sebanyak 20 kasus. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, paling banyak merupakan kasus pelecehan seksual terhadap anak yang kasusnya mencapai 12 laporan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor, Artiana Yanar Anggraini mengatakan, masih banyak yang perlu dibenahi Pemkot Bogor untuk menjadikan Bogor menuju kota layak anak. “Untuk menuju kota layak anak ada beberapa tahapan. Antara lain, tahapan pratama, madya, nindya, dan utama. Tapi, yang tingkat pratama sudah dipenuhi,” jelasnya kepada Radar Bogor, kemarin (24/7).

Meski mendapat peringkat pratama, dirinya tetap mensyukuri penghargaan yang diraih Kota Bogor. Malah, menurutnya, hal tersebut bisa menjadi tolok ukur evaluasi yang dilakukan pemkot dalam menjadikan Bogor sebagai kota layak anak. “Program ini hanya dua tahun sekali, dua tahun selanjutnya mudah-mudahan kita naik tingkat. Tahun ini, kita evaluasi apa saja yang perlu diadakan, baik persyaratan formal maupun aplikasi di lapangan,” terangnya.

Menurutnya, ada beberapa indikator yang belum dipenuhi Kota Bogor sebagai kota layak anak. Untuk itu, dia berambisi agar kekurangan–kekurangan pada tahun ini dapat terpenuhi di tahun mendatang. Apalagi, keterlibatan Kota Bogor dalam mengikuti program kota layak anak merupakan yang pertama kali di tahun ini. “Di Bogor baru pertama mengikuti, itu pun sudah 11 tahun program berjalan dari pemerintah pusat. Kami bahagia ada program pemberian penghargaan, meskipun masih tahap pratama,” kata Artiana.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku akan segera memperbaiki infrastruktur dan fasilitas penunjang lainnya supaya Kota Bogor bisa meraih penghargaan yang lebih tinggi. “Pratama itu awal, ke depan harus meningkat. Nanti kita akan perbaiki infrastruktur, fasilitas dan semua kebijakan supaya sinergi,” ujarnya.

Ada beberapa faktor yang menurutnya perlu dibenahi secara menyeluruh. Mulai dari pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. “Diperbaiki lagi agar anak-anak nyaman di Kota Bogor. Bukan hanya pembangunan fisik, melainkan secara keseluru­han,” tandasnya.(rp1/pkl5/pkl6/c)