25 radar bogor

Pimpinan DPRD Usir Kadis

BOGOR–Belum lama membuat gaduh pada rapat paripurna garagara pakaian ormas yang dikenakannya. Kini, Ketua DPRD Kota Bogor Untung Maryono kembali berulah soal pakaian di rapat paripurna kemarin (17/7). Untung terang-terangan mengusir sejumlah kepala dinas (kadis) dan PNS Kota Bogor yang tidak mengenakan pakaian sipil resmi (PSR) saat dia memimpin paripurna.

Tindakan ’balas dendam’ itu dilakukan Untung, sesaat dia membuka rapat paripurna di gedung DPRD Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat.

“Sambil menunggu wali kota, saya skors dulu setengah jam. Kepada para kepala dinas dan lurah-lurah semuanya yang tidak menyesuaikan seragam diharap keluar ruangan. Silakan keluar, silakan menggunakan PSR, ditunggu kedatangannya,” ucap Untung sesaat setelah membuka rapat.

Rapat yang dimulai pukul 14.00 itu, walhasil ditunda selama setengah jam. Kemudian dilanjutkan pada pukul 14.30 dengan agenda Penyampaian Raperda tentang Perubahan Keempat atas Perda Kota Bogor Nomor 15 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD.

Namun, sikap Untung yang mengusir PNS berbaju Korpri dipermasalahkan oleh Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Bogor, Andi Surya Wijaya. Dia heran, kenapa PNS yang menggunakan baju Korpri malah diperintahkan keluar dari ruang rapat. Karena, menurut nya, peraturan menggunakan seragam PSR hanya berlaku untuk anggota DPRD Kota Bogor. “Saya juga heran tadi yang ditegur itu pake baju Korpri. Itu diberlakukannya untuk semua (anggota dewan). Kalau SKPD tidak, itu internal mereka,” jelasnya kepada Radar Bogor usai rapat paripurna.

Malah, menurutnya, yang melanggar tata tertib berpakaian saat rapat yaitu dua di antara empat pimpinan DPRD Kota Bogor yang hadir.Menurutnya, pakaian yang dikenakan Untung Maryono dan Heri Cahyono saat rapat bukanlah seragam PSR. “Tadi kan kalau bicara PSR, dari empat pimpinan dewan yang pakai PSR cuma dua orang, yang duanya tidak. Pak ketua pakai safari biasa, pak Heri pakai dasi. Sudah salah lagi tuh,” papar Andi.

Menurut dia, para PNS yang hadir dengan menggunakan pakaian Korpri bukan meru pakan pelanggaran. Sebab, setiap Senin setiap PNS memang menggunakan pakaian Korpri. “Makanya, tadi kalau kemudian baju Korpri suruh keluar, itu aneh juga buat saya. Hari ini kan jadwalnya pakai Korpri, di mana ke sala hannya? Harus lebih banyak baca lah,” ketusnya.(rp1/c)