25 radar bogor

Kirim 1.915 Mahasiswa IPB ke Enam Provinsi

DILEPAS: Sebanyak 1.916 mahasiswa IPB akan mengikuti kegiatan KKN-T di enam provinsi.
DILEPAS: Sebanyak 1.916 mahasiswa IPB akan mengikuti kegiatan KKN-T di enam provinsi.

BOGOR–Tugas mahasiswa tidak hanya belajar di tempat perkuliahan. Namun, juga harus bermanfaat bagi
masyarakat dengan terjun langsung ke lapangan. Hal itu yang kemudian mendasari program Kuliah Kerja
Nyata Tematik (KKN-T) Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan mewajibkan seluruh mahasiswa S-1 di
tujuh fakultas IPB untuk mengikuti KKN-T.

Terhitung, sebanyak 1.915 mahasiswa semester tujuh akan disebar ke wilayah-wilayah di enam provinsi
yang tersebar di 29 kabupaten/kota selama enam minggu. Ketua panitia KKN-T, Iwan Prihantoro
menjelaskan, kegiatan ini merupakan wahana pembela jaran dan bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus.
“Mahasiswa bersama masyarakat akan mengidentifikasi dan menangani masalah pertanian dalam arti luas
dan lingkungan serta masalah pembangunan lain yang dihadapi di daerah,” ujarnya.

Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto mengatakan, kegiatan KKN-T IPB diharapkan dapat mengasah
softskill kemitraan, kerja sama tim lintas bidang ilmu (lintas profesi), dan leadership mahasiswa dalam
mengelola program pembangunan di wilayah pedesaan.

“Kegiatan KKN-T IPB harus dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakat
pedesaan yang dilakukan secara berkesinambungan, sehingga memberikan manfaat yang optimal, baik untuk
masyarakat dan pemerin tah daerah, maupun bagi IPB sebagai lembaga pengemban Tridharma
PerguruanTinggi,” paparnya.

Untuk itu, sambung Herry, diperlukan upaya peningkatan rasa empati civitas akademika terhadap dinamika
masalah yang terjadi di masyarakat, khususnya petani, nelayan, dan masyarakat pedesaan.

“Peserta KKN-T IPB harus dapat menjaga kekompakan dan kerja sama dalam tim, dapat memanfaatkan
tinggal di tengah masyarakat dengan belajar dan menimba ilmu pengetahuan yang baik,” bebernya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, KKN-T ini memiliki konsep yang luar biasa dan
canggih, karena para mahasiswa belajar membumikan apa yang didapat di kampus. Mahasiswa pun akan
melihat kondisi riil di lapangan, betapa tidak mudah mewujudkan sebuah konsep karena berurusan dengan
orang-orang yang mempunyai pemikiran berbeda-beda.

Maka, ia berharap agar KKNT ini bisa bermanfaat bagi masyarakat, mahasiswa, kelurahan, juga kampus.
“Saya ucapkan terima kasih dan semoga menjadi sebuah simbiosis mutualisme karena setiap kelurahan
mempunyai potensi serta permasalahan yang berbedabeda,” tandasnya. (wil/c)