25 radar bogor

Usmar Ngarep Bareng Bima Lagi

BOGOR-Bima Arya dan Usmar Hariman digadang-gadang akan kembali dipasangkan dalam pilwalkot tahun depan. Bahkan, Walikota Bogor Bima Arya dalam waktu dekat ini akan dipanggil Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Cikeas.

Kabar tersebut diakui Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman. Pria kelahiran Bandung, 26 Maret 1963 tersebut mengaku sudah beberapa kali menemui SBY di berbagai kegiatan internal Partai Demokrat.

“Saya sudah diperintah oleh SBY, tinggal menunggu Kang Bima (Bimar Arya, red) dipanggil SBY maju lagi atau tidak dari Demokrat. Kalau DPC ya tinggal nunggu SK saja, bagaimana keputusanya,” ujar Usmar saat ditemui di ruang kerjanya, Balai­kota Bogor, kemarin (10/7).

Usmar menambahkan, untuk mekanisme partai nantinya bakal tergantung hasil survei. Jika tinggi, maka partai berlambang mercy tersebut tentu bakal memajukan kadernya. Sejauh ini, ia meng­klaim jika dari beberapa survei menunjukkan angka yang cukup tinggi.

Saat ditanya, apakah kemung­kinan maju kembali dengan Bima? Keputusan akhir tinggal menunggu keputusan langsung dari Wali Kota Bogor Bima Arya. “Kalau Demokratnya sudah pasti memajukan saya, itu perintah terakhir SBY. Saya fat­sun terhadap perintah. Bima akan dipanggil, tapi entah kapan, apakah dia akan maju dengan Demokrat kembali atau dengan pilihan lain. Opsi-opsi tersebut sudah dibahas dengan SBY,” ujar dia.

Meski saat ini sifatnya masih serba menunggu, tetapi partai tidak boleh berhenti begitu saja selama menunggu. Demokrat terus bergerak, bahkan dirinya terus mengantisipasi semua opsi yang dapat terjadi ke depan.

“Keputusan majelis tinggi itu kami maju lagi, berpasangan dan saya (Usmar) di nomor dua. Pak Syarif Hasan sudah bertemu beliau tapi belum ada jawaban. Maka kesimpulan SBY di hadapan saya dia akan mema­nggil Bima usai Lebaran. Ya sudah saya tinggal menunggu. Kalau dia maju di Provinsi Jawa Barat, ya alhamdulillah. Kami main di Bogor,” ujarnya.

Sebaliknya, jika tidak maju dengan Usmar, dirinya akan menunggu keputusan DPP Partai Demokrat. Sebab, keputusan untuk maju bersama Bima-Usmar, sudah fix diperin­tahkan SBY secara langsung. Jika hasil akhirnya bakal ber­pisah, maka ia tinggal menunggu seberapa besar hasil survei terhadap dirinya.

“Kalau hasil kader De­mokratnya bagus pasti SBY mem­persilakan maju meng­gunakan kendaraan Demokrat. Tapi semua memang harus berkoalisi karena tidak ada partai yang bisa mengusung sendiri,” pungkasnya.(ded/c)