25 radar bogor

Zakat Napi Salip PNS

IST DIAPRESIASI: Wali Kota Bogor Bima Arya memberikan piagam penghargaan kepada SMAN 6 Kota Bogor sebagai SMA pembayar zakat terutin dan terbesar.

BOGOR–Kesadaran membayar zakat masyarakat Bogor terbilang masih rendah. Terbukti, zakat yang diterima Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bogor masih jauh dari potensi zakat yang dimiliki Kota Bogor. Tahun ini, setoran zakat dari PNS pun menurun dari tahun sebelumnya. Lain halnya dengan zakat Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Paledang Bogor yang selalu stabil setiap tahunnya.

Wakil Ketua II Komisioner Pendistribuan dan Pendayagunaan Baznas Kota Bogor Rusli Saimun mengatakan, zakat Lapas Paledang dari tahun ke tahun selalu stabil. Pembayarannya pun dilakukan secara rutin setiap bulan. Untuk itu, di kegiatan Gebyar Ramadan dan Anugerah Zakat, Lapas Paledang diberikan award. “Patut dicontoh. Makanya hari ini kita kasih award. Yang dapat award lainnya itu Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ), Bank Pasar, dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM),” jelasnya kepada Radar Bogor, kemarin (30/5).

Kondisi sebaliknya malah dialami oleh PNS Kota Bogor. Pada 2016 zakat PNS Kota Bogor mencapai 70 persen dari total keseluruhan. Artinya, zakat PNS di Kota Bogor tahun lalu mencapai angka sekitar Rp4 miliar. “Kalau sekarang belum mencapai itu. Sekarang masih proses pendekatan. Nanti pak wali kota juga memberikan motivasi kepada dinas-dinas, karena zakat itu penting, dan disalurkan kepada yang membutuhkan,” terangnya di gedung Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB) Jalan Pajajaran.

Zakat yang diperoleh Baznas Kota Bogor selama 2016 jumlahnya mencapai Rp4,7 miliar. Jumlah tersebut melebihi angka yang ditargetkan, yakni Rp3,7 miliar. Meski begitu, angka itu masih sangat jauh dari potensi nilai zakat masyarakat Kota Bogor yang jika dihitung jumlahnya mencapai Rp102 miliar. “Saya yakin masyarakat Kota Bogor banyak yang membayar zakat, cuma belum tertib. Ada beberapa yang membayar ke Lembaga Amil Zakat (LAZ) tapi belum dilaporkan kepada kita. Jadi, yang tercatat di Baznas hanya sekitar dua persen dari nilai potensi,” paparnya.

Tahun ini, pihaknya menaikkan target penerimaan zakat menjadi Rp5,2 miliar. Tercatat, hingga Maret jumlah zakat yang telah diterima Baznas sebesar Rp337 juta. Ia berharap ke depan masyarakat Kota Bogor dapat tertib membayar zakat. Karena berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh undangundang, hanya dua lembaga yang berhak menerima zakat, yaitu Baznas dan LAZ. “Baznas berharap kepada masyarakat untuk lebih tertib membayar zakat,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, zakat masyarakat Kota Bogor belum maksimal. Sebab, hingga kini zakat yang dikumpulkan belum memenuhi target. Maka, dirinya meminta agar karyawan Baznas untuk terus melaksanakan sistem jemput bola. “Belum maksimal, kalau sudah maksimal pasti targetnya tercapai. Targetnya kan Rp5 miliar lebih dari tahun lalu Rp4 miliar. Maka itu, saya harapkan untuk terus laksanakan sistem jemput bola,” katanya.

Bima juga meminta agar Baznas Kota Bogor menyosialisasikan pentingnya berzakat melalui berbagai lini. “Tinggal masuk ke media sosial, harus lebih masif sosialisasinya,” tandasnya.(cr3/c)