25 radar bogor

446 Ribu Warga Bogor Perokok

BOGOR–Selain tawuran, masalah remaja di Kota Bogor begitu kompleks. Salah satu persoalan yang biasa dianggap remeh oleh orang tua adalah merokok. Tak heran, jumlah pelajar yang merokok cukup tinggi. Bahkan, kini tidak hanya siswa SMA yang berani merokok, tetapi juga pelajar SMP.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, sebanyak 446.325 orang atau 44,5 persen dari jumlah penduduk Kota Bogor adalah perokok. Perinciannya, 32 persen adalah orang yang merokok setiap hari, 5,6 persen yang merokok tidak secara rutin, dan sebanyak 6,9 persen merupakan mantan perokok. “Artinya, hanya ada sekitar 55,5 persen masyarakat yang sama sekali tidak merokok,” ujar Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kota Boogr, Erna Nuraena.

Dari jumlah itu, persentase perokok baru cukup tinggi. Pihaknya pun sedang konsen
kepada langkah pencegahan untuk menekan jumlah perokok baru. Ia mengatakan, perokok baru umumnya bermunculan dari kategori remaja hingga anak-anak. “Jadi, dua konsennya, yang sudah lama merokok kami usahakan berhenti, kemudian terpenting mencegah adanya perokok baru terutama anak-anak,” terangnya.

Tingginya jumlah perokok, kata dia, tak hanya disumbang oleh remaja dan para pria. Namun, banyak juga remaja perempuan menjadi perokok di Kota Bogor. “Angka perokok remaja ini signifikan peningkatannya, cenderung terus naik. Tidak hanya laki-laki tapi juga anak perempuan. Walaupun persentasenya lebih tinggi yang laki-laki,” kata Erna.

Untuk itu, pihaknya melakukan langkah pencegahan dengan cara mendatangi sekolah-sekolah untuk mensosialisasikan bahaya merokok. “Pada saat masa orientasi kami masuk ke sekolah, melakukan sosialisasi untuk mencegah anak-anak ini menjadi perokok,” paparnya.

Ia menjelaskan, salah satu pemicu remaja mulai mengonsumsi rokok adalah tayangan iklan rokok. Dirinya mengapresiasi Peraturan Daerah (Perda) Kota Bogor terkait larangan penayangan reklame iklan rokok. “Termasuk Bogor, punya larangan pemasangan reklame produk rokok. Itu juga untuk pencegahan munculnya perokok-perokok baru,” ucapnya.

Selain pencegahan, pihaknya juga melakukan langkah penanganan untuk mengurangi jumlah perokok di Kota Bogor. Yaitu, dengan melakukan penyuluhan dan konseling berhenti merokok. “Jadi, kami upayakan melalui mobil curhat, dengan layanan konseling berhenti merokok di 25 puskesmas. Selain itu, juga ada hotline Kemenkes,” tandasnya.

Di sisi lain, hari ini (31/5) juga bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang diperingati setiap tanggal 31 Mei setiap tahunnya. Pada kesempatan itu dinkes akan mengampanyekan angkot bebas rokok yang akan dimulai pada sejumlah angkot.(cr3/c)