25 radar bogor

Sistem Pembayaran Tol Jagorawi Dipangkas

BAKAL DIPANGKAS: Sistem pembayaran tol di Tol Jagorawi nantinya akan dipangkas, sehingga proses pembayaran hanya satu kali. Tidak seperti sekarang yang harus membayar di beberapa gerbang tol.

BOGOR–Kerap kali terjadinya antrean kendaraan di pintu keluar jalan tol, membuat PT Jasa Marga berencana mengubah sistem transaksi untuk melintas di jalan Tol Jagorawi. Tapi, rupanya, rencana tersebut tak disambut baik oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Pasalnya, perubahan tarif dalam sistem yang baru, dinilai dapat membuat warga Bogor malas melintas di jalan tol, dan beralih membuat sesak ruas jalanan Kota Bogor.

Wali Kota Bogor, Bima Arya, dalam rapat bersama direksi PT Jasa Marga, menyangsikan atas rencana yang bakal diberlakukan pada Juni mendatang itu. Menurut Bima, perubahan sistem jelas mempermudah akses masyarakat Jakarta menuju Bogor, begitu pun sebaliknya. Namun, dirinya khawatir kemudahan tersebut malah berbuntut pada semakin menumpuknya kendaraan roda empat di ruas jalanan Kota Bogor.

“Ke Bogor akan lebih cepat. Sedangkan pengguna kendaraan pribadi di Kota Bogor sekitar 70 persen. Jadi, dikhawatirkan ada penumpukan di ruas jalan Kota Bogor ketika konsep tersebut diberlakukan,” jelasnya di sela-sela diskusi di Balaikota, kemarin (29/5).

Senada, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Rakhmawati menilai, jika sistem tersebut diberlakukan, jarak tempuh yang dekat akan melonjak. Terlebih, jika lonjakannya mencapai angka dua kali lipat. Hal tersebut dianggapanya akan membuat masyarakat Bogor enggan melintasi jalan tol. “Tapi, akan menjadi pertimbangan kalau biayanya naik dua kali lipat. Memang ada kemudahan aksesibilitas masyarakat Bogor yang pergi ke Jakarta melalui Jagorawi,” kata Rakhma.

Padahal, menurutnya, pengendara roda
empat yang berlokasi di daerah Kecamatan Bogor Barat, mayoritas cenderung menggunakan jalan tol untuk menuju daerah Tajur. Maka, jika terjadi lonjakan tarif jarak dekat, pengendara akan kembali menggunakan ruas jalan Kota Bogor dan menambah kemacetan. “Dilema, kebanyakan masyarakat Bogor Barat yang hendak menuju Tajur sudah menggunakan tol, karena menghindari kemacetan yang ada di ruas jalan kota,” terangnya.

Vice President Operation Management PT Jasa Marga, Raddy Lukman mengatakan, sejumlah pintul tol yang ada di Tol Jagorawi, sudah tidak bisa menampung lebih banyak kendaraan. Sehingga, diperlukan siasat untuk mengatasi kemacetan yang kerap kali terjadi di jalan tol, seperti di pintu Tol Cibubur dan Cimanggis. “Dengan sistem pembayaran terbuka, nantinya pengendara hanya satu kali bayar tol di awal atau di
akhir, sehingga tidak ada kemacetan di dalam tol,” ujarnya.

Dia menilai, seiring diberlakukannya sistem tersebut maka akan ada peningkatan tarif tol. Tapi, menurutnya, dengan membayar satu kali, pengendara bisa berputar-putar di dalam jalan tol dan bebas memilih untuk keluar di pintu yang mana. “Kalau selama ini kan masyarakat harus membayar beberapa kali jika akan masuk ke jalan tol, tetapi dengan sistem baru ini hanya sekali bayar,” terangnya.

Namun, mengenai tarif yang bakal diterapkan, PT Jasa Marga juga masih menunggu kebijakan dari Kementerian Keuangan. Sebab, penentuan tarif tersebut bukan termasuk kewenangan PT Jasa Marga. “Kami hanya melaksanakan sistem yang telah dirancang sebelumnya. Namun, saya harap tarif ini dapat dilaksanakan pada Juni mendatang,” tandasnya.(cr3/c)