25 radar bogor

Bisa Banjir Murid Pendatang-Kuota Siswa Luar Kota 10 Persen

BOGOR–Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2017 Kota Bogor sudah dimulai. Pekan ini, diawali dengan penerimaan siswa untuk tingkat sekolah dasar (SD) yang dibuka mulai tanggal 29 Mei–31 Mei. Kemudian, akan dilanjutkan PPDB SMP yang dijadwalkan pada 20 Juni–22 Juni. Dan ditutup dengan PPDB SMA/SMK jalur akademik yang akan dibuka pada 3 Juli–10 Juli.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini PPDB SMA/SMK dikelola langsung oleh Disdik Provinsi Jabar. Menurut Kabid Perencanaan pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Jajang Koswara, karena SMA sudah dikelola provinsi, pihaknya hanya mengawasi pengelolaan PPDB TK, SD dan SMP. “Untuk kuota, dari 20 SMP negeri di Kota Bogor masingmasing sekolah akan menerima 288 siswa. Terkecuali untuk SMPN 20 dan SMPN 1,” bebernya
Secara teknis, kata dia, pendaftaran siswa SMP bisa melalui dua cara yakni online atau reguler serta jalur prestasi dan afirmasi. Untuk jalur online, kuota siswa yang diterima 70 persen, sedangkan kuota jalur prestasi dan afirmasi 30 persen. “Untuk jalur online dibagi lagi. Nantinya, kuota yang disiapkan untuk siswa luar Kota Bogor 10 persen, sisanya lokal Bogor,” bebernya.

Kuota 10 persen siswa dari luar Kota Bogor memang cukup besar. Namun, menurut Jajang, siswa lokal Bogor tetap diprioritaskan dengan cara diberikan kesempatan memilih dua sekolah. Sedangkan, siswa asal luar Kota Bogor maupun domisili, hanya satu pilihan.

“Nanti berkasnya diverifikasi untuk pilihan pertama, kemudian dilakukan passing grade berdasarkan kuota tadi. Kalau kuota 288 diambil 30 persen dari afirmasi dan prestasi. Sedangkan pendaftar untuk jalur online bagi warga luar Kota Bogor, akan dites. Sementara dari dalam Kota Bogor cukup dengan SKHUNnya saja,” papar Jajang.

Untuk PPDB SMA/SMK, sambung Jajang, jalur pendaftaranya juga melalui dua cara, yakni jalur akademik dan nonakademik. Untuk jalur akademik (online) kuota kursi yang disediakan 60 persen, sisanya 40 persen untuk jalur nonakademik. Jalur ini pun kuotanya dibagi tiga. Antara lain, jalur prestasi 10 persen, siswa tidak mampu 20 persen, dan perjanjian sekolah kerjasama (PSK) 10 persen.

“Untuk PPDB SMA/SMK dimulai 6 Juni untuk jalur nonakademik. Sedangkan jalur akademik tanggal 3 Juli, setelah Lebaran. Secara teknis, jalur prestasi dan afirmasi (nonakademik) bisa langsung ke sekolahnya, tidak jadi masalah, hanya tidak dites,” bebernya.

Lebih lanjut Jajang mengatakan, bagi siswa jalur akademik atau online bisa langsung mendaftar dengan datang ke sekolah tujuannya. Kemudian, nanti dilihat dari hasil nilai UN dan radius berapa kilometer antara sekolah dengan rumahnya. “Dari rumah ke sekolah berapa kilometer, kalau semakin dekat semakin besar kesempatan masuk sekolah pilihan. Sebenarnya sederhana, meskipun tidak dipegang lagi sama Disdik Kota Bogor,” kata Jajang.

Hanya, yang membuat dia khawatir adalah proses pendaftaran yang terlalu mepet. Sebab, bagi siswa yang tidak lolos PPDB online tidak tahu akan dikemanakan nantinya. Sebab, dengan waktu pendaftaran 3 Juli dan pengumuman 10 Juli, hanya berselang empat hari dengan tahun ajaran baru.

“Jadi, waktunya mepet, daftar ke swasta sudah penuh. Swasta pun, swasta yang mana, yang diminati. Akhirnya anak-anak yang tidak lulus terpaksa masuk ke sekolah yang tidak sesuai dengan keinginannya,” katanya.

Soal jadwal yang cenderung mepet ini, kata Jajang, sedianya sudah diperhitungkan oleh Disdik Provinsi Jabar. Karenanya, ia mengimbau, akan lebih baik jika siswa mendaftar dulu ke sekolah swasta, sehingga ada pijakan jikalau tidak diterima di sekolah negeri. “Kalau kuota SMAN masing-masing sekolah ada 9 rombel, dengan 32 siswa. Soal jadwal yang mepet ini menjadi keluhan masyarakat, agar nantinya coba dievaluasi, karena memang ada kemungkinan nantinya ada anak-anak yang tidak sekolah,” tandasnya.(wil/c)