25 radar bogor

Samakan Dahlan Iskan dengan Buya Hamka

BERI DUKUNGAN: Muhaimin Iskandar saat bertemu Dahlan Iskan, Jumat (26/5). FOTO-GHOFUUR EKA/ JAWA POS
BERI DUKUNGAN: Muhaimin Iskandar saat bertemu Dahlan Iskan, Jumat (26/5). FOTO-GHOFUUR EKA/ JAWA POS

SURABAYA–Sosok Dahlan Iskan yang banyak membuat terobosan terus mendapat apresiasi publik. Seperti yang dilakukan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) Jawa Timur dan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kemarin (27/5). Mereka mendatangi Dahlan untuk bertukar pikiran tentang berbagai hal.

Kedatangan delapan pengurus teras IKA UII Jatim itu sebenarnya sudah direncanakan sejak lama. Tapi baru kemarin bisa direalisasikan. Dalam pertemuan tersebut, mereka membeberkan sejumlah program pengembangan daerah di Jawa Timur yang perlu didiskusikan dengan Dahlan. ”Kami perlu masukan apa yang harus kami lakukan. Sebab, Pak Dahlan ini kaya ide dan banyak akalnya,” kata Ketua IKA UII Jatim Muhammad Tasrifin.

Menurut dia, IKA UII Jawa Timur memiliki 20 doktor yang sedang merumuskan konsep pembangunan Madura yang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Sejak jembatan Suramadu diresmikan, tidak ada pembangunan yang nyata di pulau garam itu.

Permintaan kepada IKA UII Jatim untuk membuat konsep pengambangan Pulau Madura itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf saat menghadiri pelantikan pengurus IKA UII Jatim di Mojokerto pada 5 Maret 2017. Permintaan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan tim doktor yang bertugas menyusun konsep pengembangan Madura.

”Kalau berkenan, kami akan datang lagi untuk berdiskusi lebih detail,” kata Tasrifin.

Dahlan menyambut baik permintaan tersebut. Mantan Menteri BUMN itu menyatakan siap diajak berdiskusi tentang konsep yang dibuat oleh para doktor tersebut. ”Sebelum itu, saya minta data primernya ya. Saya perlu mempelajari dulu gambarannya seperti apa,” ucap Dahlan.

Dalam pertemuan itu juga diungkapkan keinginan anggota IKA UII mengundang Dahlan untuk memberi ceramah tentang pengembangan ekonomi syariah Masjid Shalahuddin, Perumahan Puri Surya Jaya, Gedangan Sidoarjo. Mantan Dirut PLN ini diberi kebebasan untuk memilih waktu sesuai kesanggupannya. Permintaan itu tidak bisa dipenuhi. Sebab Dahlan saat ini sedang dalam status tahanan kota sehingga tidak bisa keluar dari wilayah Surabaya.

Dahlan menjelaskan, selama menjalani proses hukum sejak tujuh bulan lalu, banyak hal yang sudah dan sedang dilakukan. Misalnya membimbing mahasiswa yang sedang membuat mikro boiler, membimbing pembuatan motor listrik, bersama ahli-ahli di sejumlah kampus membuat terobosan dalam bidang energi, dan lain-lain.

Para pengurus IKA UII mengapresiasi aktivitas Dahlan Iskan yang tidak terpaku pada urusan hukum yang tengah membelitnya. ”Saya jadi teringat dengan Buya Hamka. Selama dipenjara, bisa menulis tafsir Al-Azhar. Sama. Meskipun tidak bisa ke mana-mana, Pak Dahlan tetap berkarya. Tidak semua orang bisa melakukan seperti itu,” ucap Tasrifin.
Pada hari yang sama, belasan mahasiswa ITS juga mendatangi Dahlan. Mereka mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi, dan Fakultas Teknologi Informasi. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu, mereka meminta Dahlan memberikan motivasi.

Kepada para mahasiswa, Dahlan mengatakan bahwa usia mahasiswa menjelang di puncak kehidupan. Secara otak dan fisik, bisa melakukan apa pun tanpa kendala. ”Anda tidak tidur tiga hari saat mengejar sesuatu bisa. Kalau saya tidak tidur satu malam saja, bisa masuk angin,” ucapnya disambut tawa.

Sementara itu sebelumnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar juga memberikan support. Dia berkunjung ke kediaman Dahlan di Ketintang, Surabaya, Jumat (26/5). Pertemuan tersebut menjadi ajang tombo kangen. Sebab, mereka pernah sama-sama menjabat menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. Muhaimin menjadi menteri tenaga kerja dan transmigrasi, sedangkan Dahlan menjabat menteri BUMN. ’’Sudah lama tidak bertemu. Alhamdulillah, beliau sehat,’’ kata Cak Imin, panggilan Muhaimin.

Lulusan Universitas Gadjah Mada itu menyatakan, sebenarnya dirinya sejak lama ingin mengunjungi Dahlan, tapi baru bisa terlaksana kemarin. ’’Kok bisa Pak DI digituin ya?’’ ucapnya terheranheran atas proses hukum yang dijalani Dahlan.

Muhaimin mengungkapkan, selain temu kangen, kedatangannya sekaligus ikut merasakan kesedihan yang menimpa Dahlan. Menurut dia, cobaan proses hukum itu kurang tepat untuk Dahlan. Sebab, Dahlan telah berjasa banyak bagi bangsa dan negara.

Mantan wakil ketua DPR itu juga mendoakan agar Dahlan terus sehat meski menghadapi tantangan. ’’Saya harap beliau tetap berkarya. Salut untuk idealisme dan perjuangan Pak Dahlan,’’ ucap Muhaimin.

Dalam pertemuan tersebut, banyak hal yang dibahas. Mulai masalah hukum, politik, hingga kesehatan. Salah satunya tentang stem cell. Dahlan pernah diajak teman sesama menteri untuk menjalani stem cell di Jerman. Saat itu biayanya Rp 2 miliar. Itu belum termasuk biaya tiket pesawat pulang pergi dan hotel.(eko/gun/c5/ang) (eko/gun/tom/c5/an)