25 radar bogor

Sehari, Dua KebakaranSehari, Dua Kebakaran

JAKARTA–Pascaledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu Rabu malam (24/5), Polri terus mendalami insiden tersebut. Jumat sore (26/5) mereka memastikan bahwa dua terduga teroris adalah Ichwan Nurul Salam (INS) dan Ahmad Sukri (AS). Kepastian itu diperoleh berdasar hasil tes DNA yang dilalukan oleh Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusddokes) Polri kepada dua terduga teroris tersebut. Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menjelaskan, Polri menggunakan DNA seorang anak bernama Jibril untuk memastikan identitas INS. “Yang pertama positif sebagai Iwan Nurul Salam,” ungkap Tito ketika berkunjung ke RS Polri Kramat Jati kemarin malam. Jibril, merupakan anak biologis INS yang tinggal di Bandung, Jawa Barat. Sedangkan untuk memastikan identitas AS, mereka menggunakan DNA pembanding Eti Nurhasanah. Perempuan itu tidak lain adalah ibu kandung AS. “Positif yang kedua adalah saudara Ahmad Sukri,” kata Tito. Dia menegaskan, INS dan AS merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang sudah berbaiat kepada ISIS. Mereka berada di bawah komando Aman Abdurrahman di Indonesia dan Bahrun Naim di Suriah. Kepastian itu selaras dengan klaim ISIS terhadap bom Kampung Melayu. “Saya sudah perintahkan kejar habis,” ungkapnya. Sehari pascaledakan di Kampung Melayu, Densus 88 Antiteror berhasil mengamankan tiga terduga teroris yang disinyalir berkaitan dengan INS dan AS. Mereka terus mendalami peran tiga terduga teroris tersebut. Karena itu, Tito belum bisa mengungkap secara detail. “Setelah tujuh hari kami akan sampaikan hasilnya,” ucap mantan kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). “Densus dan temanteman lain sedang berusaha keras,” ujarnya. Serupa dengan insiden teror sebelumnya, kata Tito, kelompok teroris yang berbaiat kepada ISIS selalu ingin menyerang polisi. Sebab, polisi dianggap sebagai kafir dan tidak sepaham dengan ajaran mereka. “Mereka menggunakan doktrin Takfiri, segala sesuatu yang bukan serasal dari Tuhan itu adalah haram. Sehingga muslim yang tidak sepaham dengan mereka dianggap kafir,” ujar orang nomor satu di Polri itu. Menurut Tito, tiga anggota polisi korban ledakan meninggal dalam keadaan syahid karena mereka sedang dalam posisi menjalankan tugas. Dia menyesalkan terjadinya insiden tersebut dan meminta masyarakat tidak panik. “Karena kelompok ini (INS dan AS) kecil,” jelasnya. Dia menegaskan bahwa Indonesia tidak akan dan tidak boleh kalah dengan kelompok tersebut. Demikian pula dengan kelompok teroris lain. Agar upaya memerangi terorisme semakin ampuh, Tito berharap, Revisi Undang-Undang (RUU) Terorisme segera rampung. Sehingga UU tersebut cepat diimplementasikan. Dia mengakui, Polri butuh aturan yang lebih tegas guna menekan potensi aksi teror. “Memberikan power yang lebih kuat untuk menjamin national security,” jelasnya. Menurut dia, bom bunuh diri serupa terjadi di Kampung Melayu tidak boleh terulang. Senada, Menko Polhukam Wiranto mendorong DPR segera menuntaskan pembahasan RUU Terorisme. Itu mendesak dilakukan agar aparat penegak hukum punya senjata yang lebih kuat untuk memberantas teroris. Dengan begitu, potensi aksi teror seperti yang terjadi di Kampung Melayu Rabu dapat ditekan. Tidak sampai terulang dan menimbulkan korban. “Kami ingin RUU Terorisme segera tuntas,” kata dia kemarin. (jun/tyo/syn)

BOGOR–Dua peristiwa kebakaran hebat terjadi di Kota Hujan, sehari jelang Ramadan. Jumat (26/5) dini hari, sebuah rumah di Kelurahan Kayumanis, Tanahsareal, ludes terbakar akibat bara lilin yang menyambar perabotan rumah. Jumat sore, giliran gudang barang rongs okan plastik di Kampung Cibuluh, Kedungbadak, Tanahsareal, terbakar habis.
Informasi yang dihimpun, kebakaran rumah di Gang 07 Salabenda, RT 05/04, Kayumanis, terjadi lantaran pemilik rumah lupa mematikan lilin. Sebelumnya wilayah tersebut mengalami pemadaman listrik. Api mulai terlihat sekitar pukul 00.30 WIB. “Lilin menyala yang ditinggal tidur membakar ruangan dapur, lalu menjalar ke ruang tengah dan kamar tidur. Luas bangunan yang terbakar berukuran sekitar 8 x 9 meter,” ujar petugas pemadam kebakaran BPBD Kota Bogor, Djaya Thoha, kepada pewarta.

Sore harinya, warga RT 05/08, Kampung Cibuluh, Kedungbadak, Tanahsareal, dikejutkan dengan suara ledakan dari arah gudang penampungan barang bekas. Tak berapa lama, asap hitam pekat tampak membubung disertai nyala lidah api yang semakin membesar. “Awalnya saya mendengar ledakan besar, kemudian api merambat ke beberapa rumah yang ada persis di belakang pabrik. Makanya, warga lain ikut memadamkan sebelum mobil pemadam kebakaran ada,” ujar saksi mata, Harun (55), kepada Radar Bogor.

Informasi yang didapatnya, gudang yang berlokasi di tepian bilangan KH Sholeh Iskandar itu terbakar akibat korsleting arus listrik. Percikan api langsung menyambar sebagian besar bahan plastik yang ada di lokasi. Seketika api membesar dan menyambar alat penghancur plastik yang berisi bahan bakar bensin. “Ada satu jam baru bisa dipadamkan, dibantu 13 mobil damkar,” ujarnya, seraya menyebut gudang tersebut milik Viktor (60), warga Suryakancana, Kota Bogor.

Untuk mempercepat upaya pemadaman, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor meminta bantuan delapan mobil pemadam Kabupaten Bogor dan Kota Depok. Kepala Bidang Kebakaran pada BPBD Kota Bogor, Marse Hendra Saputra mengatakan, api sulit diatasi karena gudang tersebut sarat akan bahan yang mudah terbakar.

Kapolsek Tanahsareal Kompol Muis Efendi menambahkan, polisi akan menyelidiki peristiwa tersebut, dan memanggil saksi termasuk para pekerja dan pemilik pabrik. “Menurut keterangan pegawai, belum dapat dipastikan keberadaan pemilik pabrik. Kami selediki penyebab kebakaran ini,” imbuhnya.

Lurah Kedungbadak Maulana Yusuf mengatakan, akibat kebakaran itu, beberapa rumah warga juga turut terkena dampak. Itu lantaran posisi pabrik berada pesis di depan permukiman warga. “Untuk kerugian belum kami taksir, dan masih mendata terlebih dahulu. Macet juga, dari Warung Jambu ditutup ke arah Sholeh Iskandar,” tukasnya.(nal/c)