25 radar bogor

Komitmen Mahasiswa Unpak Perangi Berita Hoax

KOMPAK: Para peserta Talk show Be a Smart and Genius Citizen Journalist berkumpul bersama, kemarin (23/5).

Dengan smartphone di genggaman, everybody can be a journalist. Cukup dengan mem-posting foto di media sosial, secara tidak langsung telah membuat siapa pun menjadi citizen journalist. Namun, citizen journalist bukannya tanpa aturan. Terlebih, banyak tersebar berita-berita hoax yang muncul dari para citizen journalist.

KARENANYA, pengetahuan soal bagaimana menjadi citizen journalist yang bijak patut dipahami. Seperti yang dilakukan BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (Fisib) Unpak, yang menggelar talk show ’Be a Smart and Genius Citizen Journalist’, dengan menggandeng Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bogor, kemarin (23/5).

“Di sini itu kami sebagai BEM ingin lebih mengarahkan ke masyarakat umum kalau citizen journalist pun tidak sembarangan, tetap ada etikanya. Terus untuk foto juga jangan sembarangan di-upload, dan nulis kalau mereka juga jurnalis. Tapi bedanya, mereka adalah citizen journalist. Supaya ke depan lebih bijak menggunakan media sosial.

“Jadi, kita juga harus sadar diri dan bijaksana. Karena yang namanya media itu bukan cuma kita yang punya dan menggunakan. Jadi, banyak yang melihat. Walaupun temannya sedikit di media sosial, itu jangan dijadikan patokan, karena yang akan melihat itu banyak, bukan hanya teman-teman sendiri,” kata Alika.

Ke depannya, mengantisipasi gejolak di media sosial, menurut Alika, juga diperbanyak workshop atau seminar yang mengangkat tema serupa. “Setelah ini, harapannya untuk para peserta yang hadir di sini akan lebih bijak dalam menggunakan media. Salah satu langkah melawan hoax itu dengan memperkenalkan berbagai materi citizen journalist, terutama soal etika,” tandasnya.(wil/c)