25 radar bogor

AJAX AMSTERDAM VS MAN. UNITED Hadiah Terindah

SOLNA–Europa League bukan sekedar trofi kelas dua lagi. UEFA memutuskan mulai musim 2016-2017 pemenang Europa League berhak lolos ke Liga Champions, maka Europa League adalah sekoci menuju level tertinggi Eropa.

Setelah Sevilla melakukannya musim ini, kini Ajax Amsterdam dan Manchester United bertarung untuk meniti jalur yang sama. Dini hari nanti (25/5) di Friends Arena, dua kekuatan klasik Eropa itu akan saling bertemu di final Europa League (siaran langsung SCTV pukul 01.45 WIB).

Ajax yang finis sebagai runner up Eredivisie musim ini otomatis lolos ke Liga Champions musim depan pada babak ketiga. Sedangkan United yang finis posisi enam Premier League mengantongi tiket Europa League.

Ajax yang pada partai final kali ini berlaku sebagai tuan rumah dibakar siklus sukses Eropa per 20 tahunan. Diawali pada era 1970-an dimana Ajax juara Liga Champions tiga kali (1970-1971, 1971-1972, dan 1973-1974). Kemudian 20 tahun berselang Ajax juara UEFA Cupa (1991-1992) serta Liga Champions (1994-1995).

Pelatih Ajax Peter Bosz menyadari betapa besar tekad timnya untuk mengakhiri dahaga gelar Eropa dalam 20 tahun belakangan. Meski yang dihadapi adalah tim sebesar United, Bosz menyatakan final pasti sangat berbeda atmosfernya.

“Saya tak tahu bagaimana para pemain akan bereaksi karena inilah final Eropa pertama mereka. Kami akan mempersiapkannya sebaik mungkin,” ucap Bosz kepada UEFA. “Kami akan melakukan preparasi senormal mungkin,” tambah pria yang baru semusim menangani Ajax tersebut.

Bosz tahu kalau anak asuhnya memang masih belia dan kurang jam terbang level Eropa. Apalagi rata-rata usia Davy Klaassen dkk adalah 22 tahun 7 bulan. Bandingkan dengan United yang punya Michael Carrick serta Wayne Rooney yang kenyang pertarungan level Eropa. Seandainya Zlatan Ibrahimovic bisa bermain maka kian melengkapi dukungan pemain senior di tubuh United.

Direktur Marketing Ajax Edwin van der Sar seperti diberitakan Daily Mail kemarin juga menyadari handicap timnya itu. Dengan tak adanya sosok yang dituakan dalam tim serta kenyang pengalaman maka timnya bisa rapuh.

Mantan kiper timnas Belanda itu juga menyadari betapa vitalnya kemenangan di final Europa League ini. Selama hampir 22 tahun tak ada satu pun trofi Eropa bertambah di lemari mereka.

Guna menebalkan semangat para pemainnya, Van der Sar membisikkan kalau sejarah bisa diulangi. Ya, pada 1991- 1992 Ajax pernah menang di UEFA Cup, nama lama kejuaraan kedua Eropa sebelum berganti menjadi Europa League. Tak cuma Van der Sar yang meniupkan roh sukses 1992 kepada skuad De Godenzonen, julukan Ajax, saat ini. Guru juga pelatih Van der Sar ketika Ajax juara UEFA Cup yakni Louis van Gaal sudah datang langsung. Yakni saat pertemuan pertama semifinal versu Olympique Lyonnais 4 Mei lalu.

Menuju laga final ini Ajax kehilangan bek Nick Viergever karena akumulasi kartu. Kemudian Daley Sinkgraven harus istirahat karena cedera pada lututnya.

Van der Sar menilai Ajax sudah merevitalisasi diri menuju kejayaan pentas Eropa. Di tangan pelatih Ajax Bosz, Ajax memainkan sepak bola ofensif yang energik. Dihuni banyak pemain muda, maka formasi 4-3-3 dengan mengandalkan serangan dari sayap Ajax berharap kejayaan akan datang kembali.

Tak mau kalah dengan Ajax yang mendatangkan mahaguru sukses mereka, United pun kemudian kedatangan tamu spesial dalam latihan di Carrington kemarin (23/5).

Seperti diberitakan The Sun, pelatih legendaris United Sir Alex Ferguson kemarin menemui Wayne Rooney dkk. Fergie, panggilan Sir Alex Ferguson, tak ingin sepeninggalnya United kehilangan gigi di Eropa.

Kalau Ajax pada 1992 sukses dengan meraih UEFA Cup, maka pada 1992 itu kejayaan United juga dimulai. Fergie’s Fledglings yang merupakan racikan Fergie di awal dekade 1990-an kemudian merajai Inggris dan Eropa dalam dua dekade selanjutnya.

Gelandang United Ander Herrera sadar kalau musim ini akan akan terselamatkan dengan kemenangan di Europa League. Setelah menang di FA Community Shields dan Piala EFL maka Europa League adalah ambisi selanjutnya untuk dicapai.

“Europa League merupakan trofi Eropa dan sudah lama United tak menang di Eropa. Bagi kami inilah jalan merealisasikan mimpi kami bermain di Liga Champions musim men- datang,” tutur Herrera. (dra)