25 radar bogor

Tak Betah Berdiam Diri

LAHIR pada 23 Maret 1989 di RS PMI Kota Bogor, putri pasangan Apendi Arsyad, yang berdarah Riau dan Sudarijati, yang berdarah Jawa ini adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adiknya bernama Inna Rahmawati dan Fathia Nurul Izzah.

Annisa menempuh studi mulai dari TK Amaliah Ciawi Bogor, SD Amaliah Ciawi Bogor, SMPN 2 Bogor, SMAN 1 Bogor, dan Institut Pertanian Bogor program studi Arsitektur Lanskap.

Pada 2013, Annisa mendapat kesempatan untuk mengikuti program Master Exchange di Georg-August Universitaet Goettingen Jerman dengan beasiswa dari lembaga Uni- Eropa, Erasmus Mundus selama 10 bulan. Ternyata, kesempatan ini tidak hanya memberikan ilmu dan pengalaman, tetapi juga mempertemukannya dengan calon pendamping hidupnya yang juga sama- sama masih menempuh studi master.

Annisa suka menggambar, bermain game, menulis blog, dan travelling. Lahir, tinggal, dan besar di Bogor membuat Annisa tidak betah berdiam diri. Waktu masih berumur enam bulan, Annisa pernah dibawa mudik ke Riau dengan menggunakan bus ekonomi, sehingga sejak kecil dia sudah melanglang buana ke rumah nenek di pedalaman Riau, bernama Cerenti, dan juga ke kampung halaman mamanya di Madiun, Jawa Timur.

Sejak kecil, Annisa bermimpi untuk bisa menjelajahi dunia. Sampai detik ini, Annisa sudah bisa menjelajahi 21 negara di Asia, Timur Tengah, dan Eropa melalui program exchange, conference, kompetisi, workshop, dan backpacker. Cerita travelling-nya selalu ditulis di blog pribadinya.

Satu kenangan yang tidak pernah Annisa lupakan selama di Eropa adalah melakukan solo travelling ke Polandia, (dan pada saat itu sedang ada krisis di Ukraina), Annisa justru malah mengunjungi kamp konsentrasi Nazi terbesar dan situs-situs sejarah perang dunia II yang sangat kelam.

Annisa turut aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan, salah satunya adalah EcoFun Community, komunitas yang didirikannya pada 2009.(*blog Annisa)