25 radar bogor

Persaingan Sengit di Jalur Alumni

BOGOR–Pertarungan lima bakal calon rektor (BCR) IPB jalur alumni berlangsung sengit. Konvensi himpunan alumni (HA) IPB, akhir pekan kemarin, sukses mengadu paparan program para BCR. Sedianya, HA IPB akan mengumumkan tiga nama yang terpilih, 29 Mei mendatang.

Ketua Panitia Konvensi BCR jalur HA IPB, Iriana Muadz, mengatakan, diundurnya pengumuman tiga BCR karena keterbatasan waktu. Itu karena semua proses, administrasi, dan penilaian panelis harus dinotariskan terlebih dahulu.

“Juga dibuat berita acara, jadinya terpaksa diundur,” kata Iriana kepada Radar Bogor kemarin (21/5).

Teknis pengumumannya, kata dia, ketiga nama yang keluar akan ditampilkan pada konferensi pers di Jakarta. Pada momen itu pula, pewarta yang hadir dipersilakan bertanya kepada masing-masing BCR. Lalu keesokan harinya, atau Selasa (30/5), berkas- berkas pendaftaran diserahkan kepada Panitia Pemilihan Rektor (PPR) IPB.

“Secara administrasi, siapa pun itu, tiga orang itu sudah memenuhi standar panitia pemilihan rektor IPB,” tuturnya.

Lebih lanjut menurut Iriana, pemilihan BCR merupakan milik publik. Jadi, pihaknya harus mempertanggung- jawabkan akuntabilitas dan transparansi usulan para alumni. Begitu pun dengan teknis pengumuman yang dilakukan secara terbuka.

“Semua alumni harus tahu kan ini pekerjaannya alumni. Di notaris tidak ada revisi atau perubahan, tinggal pengesahan saja, tapi kan di notaris butuh waktu,” bebernya.

Bagi dua nama yang tidak lolos, menurut Iriana, bukan berarti gagal. Sebab, HA IPB hanya mendapat jatah mengajukan tiga nama.
“Kalau boleh lima, lima- limanya akan diajukan kan berkompeten semua, cuma harus memilih tiga yang unggul,” katanya. Setelah dipilih tiga nama, selanjutnya akan diajukan ke PPR IPB.

Dia menambahkan, semua kandidat sudah berikrar bahwa siapa pun yang masuk sebagai BCR tidak masalah. Bahkan, semua hasil gagasan akan diserahkan kepada rektor terpilih. Menurutnya, itu adalah sikap yang menunjukkan tingkat kepemimpinannya. “Idenya tetap tersalurkan akan dikompilasikan sebagai gagasan dari HA nanti kepada rektor terpilih kita serahkan,” tandasnya.

Sebelumnya, lima bakal calon rektor IPB lewat jalur HA mengikuti konvensi Minggu (20/5). Mereka memaparkan berbagai program seandainya terpilih sebagai orang nomor satu di lingkungan perguruan tinggi milik pemerintah itu.

Dari sejumlah lima orang yang mengikuti konvensi merupakan perwakilan alumni. “Selanjutnya akan dipilih tiga orang yang menjadi bakal calon rektor dari jalur HA,” ujar Iriana di Hotel Grand Savero, Kota Bogor.

Kelima BCR IPB yakni Prof. Wiku Bakti Bawono Adi Sasmito, Prof. Damayanti Buchori, Prof. Hermanto Siregar, Dr. Rinekso Soekmadi, dan Dr. Bayu Krisna- murti. Kepada Radar Bogor, Rinekso mengatakan, ada bebe- rapa hal yang akan ditingkatkan seandainya menjadi Rektor IPB. Salah satunya menjalin kerja sama yang baik dengan mitra- mitra IPB dalam meningkatkan pertanian di Indonesia. Sementara, BCR Wiku Bakti Bawono Adi Sasmito menyoroti jumlah satuan kredit semester (SKS) begitu tinggi mengakibatkan pendidikan karakter kepada mahasiswa sangat minim. “Semua isinya perkuliahan, mereka jarang sekali keluar kampus untuk pendidikan karakter,” ujarnya. Dia juga menyoroti kerja sama IPB dengan berbagai instansi yang sangat kurang.

Bakal calon rektor Hermanto Siregar mengaku akan bersama- sama melakukan riset, khususnya dalam dunia pertanian di Indonesia. Hermanto juga berencana mengusung inovasi baru yang dimatangkan bersama pemerintah sesuai kebutuhan. “Tidak hanya dilakukan IPB dan pemerintah saja, tetapi melibatkan masyarakat,” ujar pria kelahiran 5 Agustus 1963 itu.

Sementara itu, satu-satunya bakal calon rektor perempuan, Damayanti Buchori lebih menyoroti masalah perubahan transformatif, yaitu perubahan mendasar pada watak dan sistem untuk menjadi terdepan unggul dan berkelas dunia.

Damayanti akan mengawal peran kebangsaan IPB melalui integrasi sains kebijakan praktik dalam kerangka sustainability science, menumbuhkan dan mengembangkan generasi baru petani dan wirausahawan muda bidang pertanian.

“Juga, memperkuat kapasitas dan jejaring dengan para pihak pada tingkat nasional, interna- sional, dan lokal serta mendukung perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam berbasis kawasan atau lanskap,” ujarnya.

Bakal calon rektor berikutnya, Bayu Krisnamurti. Wakil Menteri Perdagangan era Kabinet Indonesia Bersatu II itu memaparkan sifat dasar dalam organisasi dan kerja suatu lembaga perguruan tinggi seperti IPB adalah kolektif-kolegial. Setiap pemikiran dan rencana perlu dijadikan sebagai pemikiran dan rencana bersama. “Yang perlu dibangun adalah tim kerja yang bisa saling melengkapi dengan keseimbangan berbagai aspek,” tukasnya.(wil/c)