25 radar bogor

Pasar Online Menggila Jelang Ramadan

DISTRIBUSI: Petugas Kantor Pos memilah barang dari toko daring yang akan dikirim ke konsumen di Bogor.
DISTRIBUSI: Petugas Kantor Pos memilah barang dari toko daring yang akan dikirim ke konsumen di Bogor.

MENJALANKAN bisnis dengan sistem daring (dalam jaringan) atau online menjadi pilihan yang menggiurkan. Terlebih jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, melapak di dunia maya semakin diminati. Mulai usaha kecil-kecilan, hingga membentuk perusahaan besar yang dilakukan pribadi maupun kelompok.

Salah satunya, Matahari.com. Setiap harinya selalu saja ada transaksi atau pembelian di Matahari.com. Apalagi saat promo, transaksi pun meningkat.

“Rata-rata setiap bulannya 500 transaksi umumnya lebih kepada barang fashion dan aksesori wanita serta anak-anak. Sekali transaksi rata-rata di atas Rp100 ribu,” ujar Supervisor Matahari.com Shanti kepada Radar Bogor.

Seiring dengan perkembangan, bisnis daring berkembang pesat. Tak hanya Matahari.com yang mengalami peningkatan, bisnis daring lainnya juga mengalami hal serupa. Seperti mataharimall. com yang memiliki karyawan mencapai 500 orang dengan jumlah pengguna (user) sebanyak 5 juta. Pada 2020, mataharimall.com secara nasional menargetkan memperoleh pendapatan Rp15 miliar dan berada di urutan ke-6 sebagai perusahaaan yang dipercaya konsumen. Selain itu, menjadi satu-satunya perusahaan e-commerce yang masuk daftar most valuable Indonesia.

Tidak hanya perusahaan besar seperti mataharimall.com, sistem e–commerce atau yang lebih dikenal bisnis daring memberikan pengaruh cukup baik terhadap omzet atau transaksi di kalangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Seperti yang dialami Simple8. Sang owner, Carlina mengaku bahwa pasar daring memberikan pengaruh yang cukup baik. Sebab, penjualan jauh lebih luas dengan sistem daring.

“Lebih menguntungkan online. Simpel dan dapat dilakukan tiap saat. Gerai bisa jalan,” kata Carlina kepada Radar Bogor kemarin (21/5). Dengan online, dia mengaku, biaya operasional juga tidak besar tetapi mendapat pemasukan cukup besar. “Produk yang ditawarkan juga lebih cepat terjual,” tambahnya. Konsumen juga tidak hanya berasal dari Bogor, melainkan sampai ke luar kota.

Di tempat terpisah, owner forcampuss, Mochamad Fadli Egi mengatakan, selain cepat terjual, perputaran di bisnis daring juga lebih cepat. “Cepat dikenal. Update untuk stok model jauh lebih cepat,” kata Egi kepada wartawan kemarin.

Saat ini, Egi mengaku kalau penjualannya mengalami peningkatan. Terlebih, setelah adanya layanan pembelian melalui ojek daring. Dengan daring juga, dia dapat meminimalisasi pengeluaran untuk operasional. “Tidak perlu menyewa tempat, biaya operasional lainnya. Hanya biaya untuk jaringan internet,” akunya. Keuntungan lainnya, kata Egi, perubahan harga atau produk dapat segera dilakukan tidak perlu menunggu waktu lama.

Egi pun memiliki tip agar penjualan terus meningkat dan pasar semakin luas. Menurut dia, pengusaha harus lebih sering atau rutin menambah informasi terkait produk. “Baik itu harga, jenis dan apa pun terkait produk atau barang serta jasa yang ditawarkan. Kalau rajin meng-upload pasti peluang lebih besar,” jelasnya.
Menghadapi transaksi jelang Ramadan dan Lebaran mendatang, Egi mengaku lebih mempersiapkan stok barang. Soal tenaga kerja, kata dia, tidak ada penambahan. “Hanya waktu kerja saja sedikit bertambah,” tambahnya.

JASA PENGIRIMAN KECIPRATAN

Sementara itu, seiring perkembangan bisnis daring, usaha jasa pengiriman barang juga ikut kecipratan. Sebab, bisnis daring membutuhkan jasa pengiriman barang agar tiba di konsumen. Salah satunya, Kantor Pos Bogor.

Kepala Kantor Pos Bogor, Pujiati B mengakui, traffic pengiriman khusus dari pasar daring baik. Setiap bulannya bahkan mengalami peningkatan, terutama jelang hari raya tertentu.

“Tiap bulan itu bisa sampai 2.400 pengiriman. Kayak sekarang mau Ramadan dan Lebaran akan lebih besar,” ujar Pujiati kepada Radar Bogor.
Saat ini, Kantor Pos Bogor juga memiliki mitra yang rutin menggunakan jasa kantor pos sebanyak 70 online shop ditambah puluhan daring yang belum berlangganan.

“Kami belum terperinci kalau untuk nominal khusus Bogor. Mayoritas tujuan pengiriman saat ini masih didominasi wilayah Jabodetabek. Selain itu, ada juga sampai luar negeri,” kata wanita yang disapa Puji itu.

Divisi Marketing Kantor Pos Jalan Juanda Bogor, Asep menambahkan, dari banyaknya pengiriman, mayoritas barang yang dikirim adalah fashion dan aksesori. “Sebanyak 60 persen itu fashion dan aksesori, sedangkan yang lain masih kisaran handcraft dan kuliner,” jelas Asep.

Untuk memberikan layanan terbaik dan maksimal, kantor pos tidak hanya melayani di kantor pos dan di beberapa kantor mitra saja, melainkan menyediakan armada bergerak. “Mendatangi konsumen, dapat langsung dilakukan penimbangan dan pembayaran,” tambahnya.

Menyambut Ramadan dan Lebaran kali ini, Kantor Pos Juanda Bogor bukan lebih awal dan tutup lebih lama. “Buka pukul 07.00, tutup jam 8 malam,” ucapnya.

Pada hari Sabtu, Kantor Pos Juanda dan Cibadak, Jalan Baru, buka mulai pukul 07.00 pagi sampai 14.00. Pada Minggu, kantor pos yang dekat dengan Kebun Raya Bogor juga melayani konsumen, mulai pukul 07.00 sampai 14.00. “Di Bogor Utara, Dramaga, Parung dan Ciawi buka seperti biasa, mulai pukul 07.00–17.00. Sabtu tutup lebih awal pukul 14.00.(mer/c)