CIBINONG–Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sudah memberikan sinyal bahwa proses pembangunan Poros Tengah Timur
sepertinya tidak akan cepat dilanjutkan. Menu rut Aher, kajian proyek sepanjang 56,25 kilometer tersebut di antaranya terkait pemanfaatan pembangunan dan dampak lingkungan.
Ia menambahkan, presi den khawatir jika jalur tersebut dibangun berdampak ke Jakarta, terutama banjir. “Memang ada perintah untuk kaji ulang, jadi sudah dibahas dengan presiden untuk Puncak II. Presiden minta jangan sampai ketika jalur itu dibangun, otomatis kirikanan jalannya berbubah menjadi pemukiman,” ujarnya.
Sementara itu, ia mendukung program pelebaran jalan dan membangun tiga rest area di kawasan Puncak. “Jika terealisasi, nantinya dapat membuat pengendara lebih nyaman berkendara. Kami sangat setuju,” tegasnya.(ded/c)