25 radar bogor

Meriahnya Dies Natalis ke-6 Departemen Ilmu Ekonomi Syariah IPB Buktikan Ekonomi Syariah Penting bagi Perekonomian

SERIUS: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan hadir dalam Dies Natalis ke-6 dan Tasyakuran Departemen Ilmu Ekonomi Syariah IPB, di IPB International Convention Center, kemarin (16/5).

Tahun 2010 menjadi awal kelahiran Departemen Ilmu Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB, setelah sebelumnya hanya sebatas Program Studi Ilmu Ekonomi Syariah. Proses ini pun terbilang cukup panjang juga menyita waktu hingga akhirnya April 2017 Departemen Ilmu Ekonomi Syariah disahkan. REKTOR IPB Prof Herry Suhardiyanto mengatakan, ilmu ekonomi syariah akan menjadi rumah bagi kalangan akademisi yang menekuni bidang ekonomi syariah. Ia mengaku optimistis, peluang lulusan departemen ilmu ekonomi syariah ke depan terbuka lebar karena melihat aktivitas ekonomi syariah di Indonesia berkembang dengan baik.

“Ilmu ekonomi syariah ini sangat penting, bermanfaat bagi perekonomian. Indikatornya adalah mereka yang menguasai akses ekonomi kuat akan semakin kuat, karena mereka punya uang dengan bunga sedemikian rupa. Ilmu ekonomi syariah hadir untuk menjadi solusi agar kemitraan kerja sama menjadi lebih berakidah,” ujarnya dalam acara Dies Natalis ke-6 dan Tasyakuran Departemen Ilmu Ekonomi Syariah IPB, di IPB International Convention Center, kemarin (16/5).

Hadirnya ilmu ekonomi syariah, sambungnya, akan menjadi kontribusi positif IPB bagi pembangunan ekonomi dengan memajukan ekonomi Indonesia dan turut membangun Indonesia yang berkeadilan, berkedaulatan serta berkelanjutan.

“Pada praktiknya ilmu ekono- mi syariah yang ada di IPB sejalan dengan ilmu pertanian yang menjadi fokus utama IPB. Ada kebersamaan dalam syariah dan merupakan inti dari ajaran Islam yang juga termaktub dalam Pancasila, dengan dua kata adil yakni pada sila kedua dan kelima,” jelas dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjelaskan, untuk urusan sistem ekonomi yang bersumber pada wahyu, urusannya kepercayaan atau keyakinan. Sebab, ini berasal dari pencipta alam semesta, meski dalam praktiknya belum tentu terjadi.

“Tetapi sebagai sebuah believe, tidak ada masalah. Karena jika belum terjadi yang salah adalah yang mempraktikkan, bukan konsepnya kemudian salah. Itu kalau kemudian sebuah konsep berkategori believe, atau keyakinan,” kata gubernur yang akrab disapa Aher ini.

Lain soal, sambung Aher, dengan konsep yang berasal dari manusia, adalah berkategori pengalaman. Dan, pengalaman bukan kemudian keyakinan. Jika ekonomi syariah ini bersumber dari Alquran dan sunah, maka akan berhasil memajukan NKRI.(wil/c)