25 radar bogor

Tinggi, Kesenjangan Mutu Guru

>Nilai Kompetensi akan Ditingkatkan
JAKARtA–Tantangan dunia pendidikan seakan tidak pernah ada habisnya. Salah satunya, masih tingginya kesenjangan kualitas para guru. Hal itu disampaikan pakar pendidikan Jakarta Itje Chodidjah di salah satu acara di CGV Blitz Plasa Indonesia, beberapa waktu lalu. “Saat ini banyak sekolah yang memiliki infrastrutur bangunan dan fasilitas yang baik. Tetapi kualitas pendidikan di sekolah itulah yang perlu menjadi perhatian utama. Karena, sarana dan prasarana bukanlah jaminan bahwa pendidikan di sekolah tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan para siswa,” jelasnya.

Sedangkan tantangan terbesar pada pendidikan Indonesia, kata Itje, kualitas yang dimiliki para guru. Berdasarkan uji kompetensi guru, hasilnya masih belum memuaskan. Hal itu, menunjukkan kualitas kesenjangan guru di Indonesia masih jauh.
“Kita terus meningkatkan kualitas dari uji kompetensi guru. Namun, nilai dari hasil kompetensi tersebut masih di bawah rata-rata yang diinginkan pemerintah. Melihat hal itu, rata-rata nilai guru akan terus dinaikkan. Dulu, batas terendah nilai kompetensi guru adalah 5.5, kemudian 6.5, dan sekarang akan kami naikkan lagi,” kata Itje.

Menurut Itje, pemanfaatan teknologi merupakan solusi yang paling masuk akal untuk menjawab tantangan pendidikan yang dihadapi selama ini. Teknologi tidak hanya membuka akses, tapi juga meningkatkan mutu guru. “Guru yang terampil adalah guru yang dilengkapi dengan materi ajar yang tepat dan up-to-date,” tegasnya.

Penerapan teknologi, kata Itje, dapat membantu guru lebih efisien melakukan kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, lanjutnya,
mereka memiliki waktu lebih banyak untuk meningkatkan motivasi dan melibatkan siswa berpikir kritis. “Teknologi merupakan faktor penting untuk menciptakan generasi berdaya saing ketimbang hanya fokus mencemaskan nilai ulangan dan ujian. Guru bisa kembali kepada khittah-nya sebagai pendidik, bukan sekadar mengajar,” tegasnya.(ran/c)